Profil Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi, Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi
- Basarnas
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) TNI Henri Alfiandi (HA) sebagai tersangka atas kasus korupsi pengadaan alat Deteksi Korban Reruntuhan.
Kasus ini mulanya terungkap saat penyidik KPK melakukan operasi senyap pada Selasa, 25 Juli 2023 sekitar pukul 14.00 WIB. Operasi tersebut dilakukan di kawasan Cilangkap dan Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat.
Henri Alfiandi, adalah satu dari lima tersangka yang telah ditetapkan atas kasus ini. Lantas, siapakah sosok Henri Alfiandi, Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) TNI yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus korupsi pengadaan alat Deteksi Korban Reruntuhan? Dirangkum dari berbagai sumber, simak informasi selengkapnya berikut ini.
Profil Henri Alfiandi
Henri Alfiandi lahir di Magetan pada 24 Juli 1965. Ia tumbuh di lingkungan TNI Angkatan Udara. Ia menamatkan sekolah di SD Angkasa Lanud Iswahjudi, Maospati, Magetan tahun 1979.
Pada tahun 1982 ia lulus di SMPN 1 Maospati, Magetan. Saat SMA ia pindah ke Madiun dan sekolah di SMAN 1 Madiun yang lulus tahun 1985.
Setelah itu ia melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta dan lulus tahun 1988. Usai menamatkan pendidikan di AAU, Henri kemudian melanjutkan pendidikan di Sekkau pada 1997 dan kembali ikut program pendidikan militer Seskoau pada tahun 2003.
Tahun 2007, ia menempuh pendidikan militer di luar negeri yakni di Lehrgang Generalstabs/Admiralstabsdienst Mit Internationaler Beteiligung (LGAI) Jerman. Ia juga pernah mengenyam pendidikan militer The Legion of Merit pada 2012.
Berkat kerja kerasnya, ia kemudian lolos seleksi pendidikan Sesko TNI (2013) dan US Air War College di Alabama pada 2015.
Riwayat jabatan Henri Alfiandi
Dikutip dari situs resmi Basarnas, Henri Alfiandi pernah mengemban amanah sebagai Pa Dp Gubenur AAU (1988), Pa Anggota Skadud 11 Lanud Hnd (1990), Danflight Ops "A" Skadud 12 Lanud Pbr (1995), Dan Flight Ops A Skadud 11 Lanud Hnd (1995), Pa Instruktur Penerbang Lanud Adi (1996), Pa Pok Instruktur Skadud 12 Lanud Pbr (1997), Kadisops Skadud 12 Lanud Pbr Wing 6 Lanud Pbr (1999).
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Danskadud 12 Wing 6 Lanud Pbr (2002), Kadisops Lanud Pbr (2004), Pamen Lanud Pbr (Dik Sesko Banding Jerman) (2005), Dostun Gol VII Seskoau (2007), Dostun Gol IV Seskoau (2007), Pamen Mabes TNI (Athan Washington DC USA) (2009), Atase Udara RI KBRI USA (2010), Pamen Bais TNI (2011).
Pada tahun 2012, ia menjabat sebagai Pamen Mabes TNI AU (Untuk Paban I/Renstra Srenaau), Pamen Sopsau (Dik Sesko TNI) (2012), Paban III/Intelud Spamau (2013), Pamen Spamau (Dik Lemhannas USA) (2014), Danlanud Rsn (2015), Kas Koopsau I (2017), Pangkoopsau II (2018), Danseskoau (2019), Asops Kasau (2020).
Pada tanggal 4 Februari 2021 ia dilantik untuk menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan. Pada 17 Juli lalu ia pensiun.