Populasi Hampir 23 Juta, Disabilitas di Indonesia Tetap Punya Kesempatan Raih Impian

Executive Director Yayasan Helping Hands
Sumber :
  • VIVA/ Natania Longdong

Jakarta – Saat ini, penyandang disabilitas di Indonesia berada sekitar 10 persen atau sekitar 23 juta, dari total populasi di tanah air. Penyandang disabilitas juga mengalami berbagai risiko sosial ekonomi, keterbatasan akses akan informasi, akses lapangan pekerjaan, akses pendidikan, akses kesehatan, dan lainnya.  

38 Ribu Anak Putus Sekolah, Program Bantuan Seragam Ini Jadi Harapan Baru

Sejalan dengan itu, Executive Director Yayasan Helping Hands (YHH), Wendy Kusumowidagdo, mengatakan bahwa dari 23 juta populasi kelompok disabilitas, 17 diantaranya berada dalam usia produktif. 

"10 persen dari populasi di Indonesia itu penyandang disabilitas, sekitar 23 juta kurang lebih. Dan, 17 juta penyandang disabilitas di usia produktif, dan hanya 7,6 juta dari usia produktif itu yang bekerja," kata Wendy kepada wartawan, Rabu, 26 Juli 2023. 

Warga Banggai Gabung Berani Gaspoll, Siap Pilih Anwar Hafid di Pilgub Sulteng

Penyandang disabilitas di Kota Balikpapan

Photo :
  • Istimewa

"Artinya hanya 40 persen yang bekerja. Itu angka yang mengecewakan sebenarnya, jadi 4 dari 10 orang yang bekerja, 6-nya itu tidak bekerja," lanjutnya. 

Riezky Aprilia Tegaskan Sekolah Gratis Bisa Diwujudkan di Sumatera Selatan

Hal itu, juga menekankan adanya kesenjangan antara kelompok disabilitas dengan non disabilitas, terutama dalam mendapatkan pekerjaan dan pendidikan. 

"Orang-orang dengan penyandang disabilitas itu mungkin lebih kesulitan ubtuk mencari kerja dibanding orang yang tidak disabilitas," ujarnya. 

Oleh sebab itu, Yayasan Helping Hands menggaungkan kampanye ekosistem inklusiv dan accessible bagi penyandang disabilitas. Hal itu dengan adanya keterkaitan pendidikan SLB dengan sektor formal seperti perusahaan. 

Anak-anak penyandang disabilitas yang berpendidikan di SLB, menurutnya bisa mendapatkan program-program dan akses jejaring kepada perusahaan-perusahaan langsung, salah satunya Kraft Heinz Food and Service Indonesia. 

"Kami melakukannya dengan program-program kurikulum seperti mentorship, ada up skilling berbasis teknologi, dan juga praktek kerja lapangan di perusahaan." 

Bekerja sama dengan Yayasan Helping Hands, Kraft Heinz Food and Service Indonesia juga meluncurkan program pelatihan usaha kuliner bagi kelompok disabilitas bertajuk #AKUKAMUBERDAYA. 

Pelatihan ini hadir sebagai wujud nyata komitmen Kraft Heinz Indonesia dan YHH terhadap nilai inklusivitas untuk memberdayakan kelompok disabilitas pencinta kuliner meraih mimpi menjadi pelaku usaha kuliner yang profesional. 

"Terlepas dari keterbatasan yang ada, kami percaya semua memiliki kesempatan yang sama untuk menggapai mimpi menjadi pelaku usaha kuliner yang hebat," kata Dina Sitopu selaku People and Performance Director Kraft Heinz Indonesia dan Papua New Guinea.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya