OTT Korupsi di Basarnas: Delapan Ditangkap Termasuk Letkol TNI AU

Ilustrasi OTT KPK.
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan atau OTT  terhadap sejumlah pelaku korupsi di wilayah Jakarta dan Bekasi pada Selasa, 25 Juli 2023. OTT yang dilakukan KPK terkait adanya dugaan suap atau penyerahan uang yang melibatkan oknum penyelenggara negara serta pihak swasta. 

Dicari KPK, Pengacara Klaim Tak Tahu Keberadaan Gubernur Kalimantan Selatan Paman Birin

Usut punya usut, KPK turut mengamankan sejumlah pihak yang terindikasi terlibat praktis suap-menyuap, salah satunya seorang pejabat di Badan SAR Nasional (Basarnas). Berikut fakta-fakta OTT KPK terhadap pejabat Basarnas yang dihimpun VIVA:

1. Pengadaan Barang dan Jasa

Maruarar Sirait Minta KPK Berikan Tanah Bekas Koruptor Dibangun jadi Perumahan Rakyat

KPK membenarkan adanya kegiatan operasi tangkap tangan terhadap sejumlah pelaku korupsi pengadaan barang dan jasa di wilayah Jakarta dan Bekasi terkait dugaan penyerahan uang penyelenggara negara serta pihak swasta.

"Benar KPK telah melakukan kegiatan tangkap tangan tadi siang sekitar jam 14.00 WIB di daerah Jakarta dan Bekasi atas dugaan penyerahan uang terkait tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang dan jasa," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dihubungi dari Bekasi, Jawa Barat, Selasa.

Sambangi KPK Hari Ini, Maruarar Sirait: Kami Minta Bantuan Buat Sistem Pencegahan Korupsi

Ghufron menyatakan penyidik saat ini sedang menjalankan proses pemeriksaan kepada pihak yang diamankan selama satu kali 24 jam. Ia belum bersedia menyebutkan jati diri pelaku  tersebut.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron.

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham.

2. Delapan Orang Ditangkap saat OTT 

Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan sebanyak 8 orang diamankan dari operasi tangkap tangan dilakukan, Selasa, 25 Juli 2023. Salah satunya adalah pejabat di Basarnas RI beserta pihak swasta dan pihak terkait lain atas dugaan sedang melakukan tindak pidana korupsi.

"Iya sekitar delapan orang yang sudah ditangkap," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dikonfirmasi, Selasa, 25 Juli 2023.

Menurut Ali, pihak-pihak yang diamankan itu ditangkap di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur dan Jatisampurna, Bekasi. "Tim masih melakukan permintaan keterangan terhadap para pihak dimaksud di Gedung Merah Putih KPK," katanya.

Berdasarkan ketentuan perundang-undangan, pihaknya masih memiliki waktu untuk menentukan sikap berikutnya terhadap hasil kegiatan tangkap tangan dimaksud.

3. Letkol TNI AU Ikut Diciduk

Bendera setengah tiang di kantor Basarnas

Photo :
  • VIVA.co.id/Pius Yosep Mali

Dari delapan orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa, 25 Juli 2023, KPK turut menangkap salah satu pejabat Basarnas. 

Menurut informasi, Pejabat Basarnas yang diduga turut diamankan KPK adalah perwira TNI AU Letkol Adm Afri Budi Cahyanto, yang menjabat sebagai Koordinator Administrasi Kabasarnas.

Berdasarkan informasi di lapangan, Letkol Afri Budi Cahyanto ditangkap di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur. Sedangkan pihak lain diamankan di wilayah Kota Bekasi yakni di Pos SAR Bekasi yang berlokasi di sebelah Gedung Islamic Center Kota Bekasi.

"Betul, tempat ditangkapnya para pihak di antaranya di sekitaran daerah Cilangkap dan Jatisampurna, Bekasi," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannnya, Selasa.

4. Amankan Sejumlah Uang

KPK menyita sejumlah uang dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat Basarnas terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa.

"Iya ada, mengenai jumlah tentu masih akan dikonfirmasi lebih dahulu kepada pihak-pihak yang ditangkap," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa malam.

Ali menerangkan dalam OTT tersebut penyidik lembaga antirasuah menangkap beberapa pihak yang terdiri atas pejabat penyenggara negara dan pihak swasta. Para pihak yang terjaring OTT masih menjalani pemeriksaan di gedung merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
 
"Kami masih memiliki waktu sesuai ketentuan untuk menentukan sikap berikutnya terhadap hasil kegiatan tangkap tangan dimaksud. Perkembangan akan disampaikan besok (26/7)," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya