Saldo Nasabah Rp549 Juta Raib dari Tabungannya Dalam Sekejap, BRI Malang Beberkan Penyebabnya
- vivanews/Andry Daud
Malang – Pihak BRI Cabang Kota Malang mengungkapkan penyebab saldo ratusan juta nasabahnya hilang dari tabungan setelah mengklik tautan berupa link PDF yang dikirim lewat WhatsApp. Pemimpin Kantor Cabang BRI Malang, Ronaldo Nasution, mengatakan BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan korban bernama Irwan Gema (67).
Uang senilai Rp549 juta di saldo tabungan BRI miliknya raib setelah Irwan mengklik tautan link aplikasi berkedok PDF yang dikirim di WhatsApp (WA).
"BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut, dimana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering," katanya, dikutip dari rilis resminya, melansir dari tvOnenews.com pada Senin 17 Juli 2023.
Ronaldo mengatakan hal itu bisa terjadi sebab sang nasabah membocorkan data transaksi perbankan berupa kode OTP yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab. "Modus penipuan tersebut dilakukan melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong yang diinstall korban, dan membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi bodong tersebut mengakses aplikasi SMS," tuturnya.
Menurutnya kejahatan perbankan tersebut dapat terjadi karena data transaksi perbankan berupa kode OTP yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS. Alhasil, transaksi perbankan dapat berjalan sukses. "BRI berempati atas hal tersebut, namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan," jelasnya.
Ronaldo mengklaim jika BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, serta dihimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.
"Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan berupa; nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tambahnya.
Dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI juga menghimbau agar nasabah tidak sembarang menginstall aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstall aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kami juga menghimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun," katanya.
BRI mengaku selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan sebagainya. "BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman/akun resmi website maupun media sosial," pungkasnya.