KPK : Emak-emak Paling Banyak Terima Uang 'Serangan Fajar' di Pemilu Tahun 2019

Ilustrasi politik uang.
Sumber :

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan riset terhadap serangan fajar atau politik uang yang terjadi pada Pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019. Ternyata, mayoritas yang menerima politik uang itu yakni adalah perempuan.

Presiden Prabowo: Kita Harus Jaga Uang Rakyat, Ini Darah Keringat Masyarakat Indonesia

Hal tersebut diungkap oleh Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana dalam acara peluncuran kampanye 'Hajar Serangan Fajar' pada Jumat 14 Juli 2023.

"Dari sekian pemilih itu di 2019 lalu, 72 persen menerima politik uang. Kalau dibedah lagi, 82 persen perempuan yang menerima," ujar Wawan saat berikan paparannya di gedung C1 KPK, Jumat 13 Juli 2023.

Prabowo: Pilkada 2024 Berjalan Damai Tanda Masyarakat sudah Dewasa

Gedung KPK (Foto Ilustrasi)

Photo :
  • KPK.go.id

Dari 82 persen perempuan yang menerima politik uang tersebut, kata Wawan, didominasi oleh perempuan dengan usia kisaran 36-50 tahun. Kemudian sisanya ada di usia dibawah 36 atau di atas 50 tahun.

Gerindra Dukung Maruarar Sirait Gelar Sayembara Rp8 Miliar untuk Tangkap Harun Masiku

"Kalau kita bagi lagi pak, dari 82 persen tadi, itu 60 persen usia 36-50 tahun. Mungkin ibu-ibu atau emak-emak," kata dia.

"Sisanya usia dibawah 36, atau diatas 50 tahunan. Ini adalah hasil dari kajian kami," imbuhnya.

Wawan menjelaskan bahwa sejumlah orang menerima politik uang itu karena pelbagai masalah ekonomi yang dialaminya. Ada tiga alasan orang terima politik uang yakni ekonomi, faktor tekanan pihak lain, serta ketidak tahuan.

KPK pun saat ini mengajak seluruh pihak untuk mencegah adanya politik uang lewat sejunlah edukasi. Bahkan, KPK juga mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama mencegah politik uang terjadi setiap Pemilu.

"Oleh sebab itu bapak ibu sekalian, dari data-data yang ada sekalian, maka KPK berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi dan kampanye politik anti politik uang yang secara masif," ucapnya.

Ilustrasi warga mencoblos di TPS.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Wawan menuturkan bahwa dalam acara Kampanye 'Hajar Serangan Fajar' targetnya yakni menyasar pada ibu-ibu. Tak hanya itu, KPK juga bakal menyasar pada pemilih muda yang dominan menjadi pemilih di generasi berikutnya dan bakal meramaikan pesta demokrasi tersebut.

"Kami laporkan target audiens tolak politik uang ini, berdasarkan data-data ada ibu-ibu tadi. Usia 35-50 tadi. Kemudian ada pemilih muda. Karena kita tau dari data KPU, pemilih muda ada 55 persen," bebernya.

Adapun dalam peluncuran kampanye itu dihadiri pula oleh Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja. Tak hanya itu hadir juga sejumlah perwakilan partai politik dan sejumlah lembaga lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya