Datangi Korban Kebakaran Tambora, Relawan Saga Beri Bantuan Trauma Healing
- istimewa
Jakarta – Peristiwa kebakaran hebat yang melanda pemukiman Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada beberapa hari lalu jadi sorotan luas. Ratusan jiwa terdampak imbas tragedi kebakaran tersebut.
Sejumlah elemen masyarakat yang salah satunya Sahabat Ganjar atau Saga menginisiasi mendatangi lokasi untuk bertemu dengan warga yang jadi korban pada Kamis hari ini. Upaya Saga dengan memberikan trauma healing kepada korban kebakaran terutama anak-anak.
Ketua DPW Saga DKI Jakarta, Imron Rosyidi mengatakan, kegiatan trauma healing sebagai upaya pihaknya untuk berikan dukungan emosional. Selain itu, membantu proses pemulihan psikologis bagi korban kebakaran di wilayah Duri Utara.
Dia bilang kehadiran Saga juga sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang mengalami musibah.
"Kami hadir di sini untuk mendukung para korban kebakaran dalam proses pemulihan mereka, trauma healing ini," kata Imron, dalam keterangannya, Kamis, 13 Juli 2023.
Tim Inafis Polda Metro Jaya gunakan drone, identifikasi lokasi sumber kebakaran
- VIVA/Foe Peace Simbolon
Ia berharap dengan bantuan itu bisa memberikan penghiburan kepada mereka yang sedang menghadapi tantangan dan kesulitan. Pun, giat yang dilakukan Saga juga melibatkan sesi terapi kelompok, konseling dan sesi bimbingan.
Imron menambahkan dengan kegiatan trauma healing juga bisa memberikan dukungan sosial dan emosional kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, bisa membangun solidaritas dan kepedulian terhadap korban musibah.
Salah seorang warga, Ana, mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap kegiatan ini. Ia mengaku terbantu dengan kegiatan trauma healing tersebut.
"Ini memberikan kesempatan bagi para korban untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari sesama korban,” tutur Ana.
Peristiwa kebakaran besar terjadi di kawasan permukiman padat penduduk di Gang Lontar, Kelurahan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu, 8 Juli 2023. Kebakaran ini menyebabkan 66 rumah terbakar.
Adapun 120 keluarga atau lebih dari 300 jiwa terdampak. Seorang warga dilaporkan meninggal karena sesak napas.
