Buka Ruang bagi Anak Muda, Elektabilitas PAN Dinilai Menguat

Ketua Umum Pan Zulkifli Hasan bersama Pasha Ungu, Eko Patrio dan Uya Kuya
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta – Partai Amanat Nasional (PAN) memberi ruang lebar bagi anak muda. Hal tersebut dinilai memberi dampak positif secara elektoral bagi partai berlambang matahari tersebut.

Ungkap Hasil Reses Dapil, Ida Fauziyah Sebut Masyarakat Minta Sistem Pemilu Dievaluasi

Hal itu dikemukakan Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Haryadi. Menurut Ade, PAN menjadi partai terbuka menjadi bentuk positif yaitu segmentasi pemilihan PAN semakin meluas. Adanya anak muda, membuat PAN terdampak secara elektoral di Pemilu 2024 mendatang.

"Untuk saat ini PAN telah melakukan langkah yang bisa menjadi insentif elektoral dengan segmentasi pemilihan yang lebih luas, termasuk generasi milenial," kata Ade, Kamis, 13 Juli 2023.

PPP Gagal Masuk ke Parlemen, Romahurmuziy Serukan Pengurus Pusat "Taubatan Nasuha"

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Merujuk hasil survei nasional Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas PAN kini terekam di angka 5,0 persen. Diketahui, angka elektabilitas tersebut mengungguli partai lain seperti PKS, PPP dan Perindo.

Romahurmuziy Sarankan 'Taubatan Nasuhah', Plt Ketum PPP Mengaku Tiap Hari Salat Taubat

Dalam kesempatan berbeda, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan kerja nyata PAN untuk anak muda bangsa di bidang ekonomi. Menurut dia, PAN berhasil melakukan dukungan kepada anak muda melalui UMKM yang terus ditingkatkan.

"Saya terus mendorong keberhasilan anak muda dalam bidang ekonomi, seperti dukungan kepada anak muda pelaku UMKM," kata Zulhas, sapaan Zulkifli Hasan.

Oleh sebab itu, menurut dia, PAN memiliki mesin partai yang memberi ruang untuk generasi milenial. Hal itu menjadikan elektabilitas PAN tetap konsisten meningkat berkat anak muda bangsa.

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. (Foto ilustrasi).

Mahalnya Biaya Pemilu Disebabkan Rumitnya Regulasi, Menurut Anggota DPR

Anggota Komisi II DPR RI Indrajaya meminta pemerintah melalukan evaluasi sistem pemilu yang berlangsung selama 2024 lantaran dinilai banyak menelan biaya.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024