Mahfud Ungkap Sejarah Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang, Ekor NII Kartosoewirjo

Menko Polhukam Mahfud MD di Podcabs Setkab RI
Sumber :
  • Youtube Setkab RI

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia, Mahfud MD mengulas sejarah terbentuknya Pondok Pesantren Al Zaytun dan Panji Gumilang.

Mahfud MD Soroti Kasus Penganiayaan Dokter Koas di Palembang: Tidak Bisa Damai

Ulasan sejarah itu juga menyinggung soal terbentuknya Negara Islam Indonesia (NII) hasil pemberontakan terhadap sistem pendidikan penjajahan Belanda.

Di masa awal kemerdekaan Indonesia, kata dia, banyak pejuang dari kalangan Islam yang tak tertampung dalam tata kelola pemerintahan. Menurutnya, hal itu imbas dari pendidikan politik warisan Pemerintah Hindia Belanda, yang cenderung diskriminatif. Pada masa itu, hanya kalangan Islam tertentu yang bisa masuk ke pemerintahan.

Gus Miftah Sebut Mahfud MD 'Cupu', Bandingkan dengan Gibran di Atas Panggung

"Zaman penjajahan itu orang Islam itu diisolasi nggak boleh sekolah, ya sekolahnya paling SD gitu. Nah dari situ kemudian yang marah-marah itu seperti Kartosoewirjo itu lalu mendirikan Darul Islam yang kemudian bersambung menjadi perjuangan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia. Yang kemudian terus masih ada ekor-ekornya sampai sekarang sehingga ada ribut-ribut soal Panji Gumilang," kata Mahfud Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Jawa Timur, dikutip Kamis, 13 Juli 2023.

Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat

Photo :
  • Opi Riharjo (Indramayu)
Panji Gumilang Segera Dibawa Lagi ke Meja Hijau Terkait Kasus TPPU

Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, Panji Gumilang merupakan bagian dari NII. NII sendiri adalah organisasi tanpa bentuk dan bawah tanah, namun memiliki struktur. Seperti adanya syekh yang memimpin, termasuk memiliki menteri, gubernur, bupati, bahkan camat.

"Nah itu diketahui oleh pemerintah sehingga pada awal tahun 70-an oleh pemerintah digalang. NII ini dipecah, yang satu untuk melawan yang lain. Itu operasi Ali Murtopo memang biasa begitu dulu. Dulu ada komando jihad, ada orang disuruh berkumpul lalu disuruh buat resolusi, disuruh buat pernyataan keras, lalu sesudah itu ditangkap, lalu dicitrakan ada komando jihad," ucapnya.

Mahfud mengaku pernah mendengar langsung dari pihak NII, bahwa pemerintah di masa lalu berupaya menumpas organisasi tersebut namun tetap saja hidup di berbagai tempat. Oleh sebab itu, pemerintah terdahulu mencoba menggalang strategi agar mengadu antara NII dengan NII. 

"Maka dibentuklah tadi NII yang ada struktur pemerintahnya, yang kemudian dari NII ini ada salah satu wilayahnya itu komandemen 9. Itu yang sekarang menjadi Al Zaytun itu. Jadi sebetulnya itu bentukan pemerintah pada waktu itu, tapi sesudah, kalau pakai salawatnya orang NU itu mengadu NII dengan NII itu sama dengan salawat asyghil. Waasyghilidzolimin bidzolimin. NII adu saja dengan NII kan hancur sendiri, kira-kira begitu," katanya.

Hanya saja, lanjut dia, nyatanya setelah merasa aman dan nyaman dengan pemerintah, Panji Gumilang memecahkan diri sehingga menampilkan sosok Al Zaytun seperti sekarang. 

"Tetapi dibalik ini latar belakang sejarahnya dan pengikutnya masih banyak yang memang ideologinya NII," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya