KPAI Periksa Kondisi Psikis Anak-anak yang Saksikan Bunuh Diri di Rel Kereta

Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Sumber :
  • Rintan Puspitasari/VIVA.co.id

Jakarta – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan agar anak-anak yang melihat kejadian bunuh diri di salah satu stasiun kereta api di Jakarta mendapatkan pendampingan psikis dan treatment dalam menghilangkan trauma.

Terungkap! Pembunuh Ibu dan Anak di Tambora Ternyata Tetangga Korban

"Pendampingan psikis dan treatment dalam menghilangkan trauma melalui koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Jakarta dan Puskesmas setempat," kata Anggota KPAI Diyah Puspitarini saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 11 Juli 2023.

Ia mengatakan KPAI sangat mengecam atas kejadian bunuh diri tersebut dan dilihat langsung oleh sejumlah anak.

Deretan Fakta Kasus Kapolres Ngada yang Cabuli Anak di Bawah Umur, Pelaku Belum Jadi Tersangka!

Garis polisi di lokasi tempat kejadian perkara. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA.co.id/Irfan

Berdasarkan Pasal 15 Undang-Undang Perlindungan Anak, anak berhak memperoleh perlindungan dari pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan.

Kapolres Ngada Ternyata Bayar Rp3 Juta untuk Cabuli Anak dan Unggah Videonya ke Situs Porno Australia

"Sebelum mengambil langkah, KPAI akan memastikan terlebih dahulu kondisi anak-anak yang ada di lokasi kejadian," kata Diyah Puspitarini.

Menurut dia, upaya-upaya yang dapat dilakukan pemangku kepentingan terkait peristiwa ini, yaitu penanganan yang cepat, termasuk pengobatan dan atau rehabilitasi secara fisik, psikis, dan sosial, serta pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya. Kemudian, pendampingan psikososial pada saat pengobatan sampai pemulihan.

Upaya perlindungan khusus ini sebagaimana tercantum pada Pasal 59A Undang-Undang tentang Perlindungan Anak.

ilustrasi jenazah dalam ambulans.

Photo :

KPAI juga berpesan kepada seluruh pihak dan masyarakat agar bersama-sama melakukan pengawasan khusus kepada anak-anak dalam mengakses fasilitas publik terutama jalur lintasan kereta api. "Anak sebagai generasi penerus bangsa menjadi tanggung jawab kita bersama dalam keselamatannya," katanya. (ant)

Ilustrasi korban pencabulan

Korban Pencabulan Eks Kapolres Ngada Trauma Berat, Takut Lihat Seragam Cokelat

Korban pencabulan oknum Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, ada sebanyak 4 orang dan tiga orang diantaranya masih di bawah umur.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2025