Wilayah Bali Dilanda Cuaca Buruk, Masyarakat Diimbau Waspada 5 Hari ke Depan
- istimewa/Maha Liarosh
Bali - Sudah lebih dari sepekan, wilayah Bali dilanda cuaca buruk dengan intensitas hujan deras yang turun merata. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali melaporkan ada 141 kejadian bencana mulai banjir dan tanah longsor.
Kondisi terparah terjadi di wilayah Karangasem dengan 44 kejadian dan 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka dan 34 bangunan rusak. Di Kabupaten Gianyar, ada 35 kejadian bencana dengan jumlah korban luka 1 orang.
Lalu, di Badung terdapat 27 kejadian bencana yang mengakibatkan 13 bangunan rusak, nihil korban jiwa dan luka. Sementara, di Jembrana 9 kejadian, di Kabupaten Tabanan 3 kejadian bencana.
Sementara, di Bangli terdapat 19 kejadian bencana, Klungkung 3 peristiwa bencana,. Kemudian, Denpasar serta Buleleng masing-masing 1 kejadian bencana tanpa korban jiwa dan luka.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, sebagian wilayah di Bali masih akan mengalami potensi hujan pada periode 11 -14 Juli 2023.
Guswanto menambahkan, aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) serta gelombang ekuator seperti gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial di sekitar wilayah Indonesia, memicu potensi pertumbuhan awan hujan.
"Secara tidak langsung meningkatkan potensi curah hujan tinggi," kata Guswanto, dalam keterangannya dikutip pada Minggu, 9 Juli 2023.
Guswanto menjelaskan, MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin merupakan fenomena dinamika atmosfer. Menurut dia, hal itu mengindikasikan adanya pola konvektifitas yang menimbulkan potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala luas.
"Kami mengimbau masyarakat yang terdampak yang masuk wilayah bahaya agar meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan upaya mitigasi terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat di sekitarnya," kata Guswanto.