Putusnya Jembatan Gantung di Sintang Sebabkan 40 Desa Terisolir
- Istimewa/VIVA/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)
Pontianak - Putusnya jembatan gantung penghubung Dusun Mangka, Desa Bangun, Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, mengakibatkan 40 desa terisolir.
Warga dibantu alat berat membuat rakit sederhana yang dipergunakan sementara sebagai sarana penyeberangan warga desa yang terisolir.
Kepala Desa Bangun Heronimus Imus menjelaskan alat berat tersebut dikerahkan pihak kecamatan untuk mengambil tali sling baja bekas jembatan yang putus.
"Tali sling baja ini akan digunakan warga untuk pembuatan rakit yang akan dipergunakan warga untuk menyeberang sungai," jelasnya pada Jumat 7 Juli 2023.
Penggunaan rakit ini sembari menunggu proses pembuatan jembatan pengganti dari Pemerintah Kabupaten Sintang.
"Ini merupakan akses terdekat, tanpa jembatan warga harus memutar jauh dan memakan waktu panjang melewati jalan perkebunan sawit untuk menyeberang," tuturnya.
Heronimus menegaskan sejak jembatan tersebut putus dan roboh, aktivitas warga di 40 desa menjadi lumpuh total.
"Ini berdampak pada roda perekonomian warga," ucapnya.
Warga meminta pemerintah setempat segera memperbaiki jembatan dengan membangun jembatan permanen yang dapat membantu mobilitas warga di 40 desa tersebut.
Sebelumnya diberitakan jembatan gantung tersebut putus dan ambruk ke sungai hingga mengakibatkan empat warga menjadi korban.
Dua di antara keempat korban mengalami luka berat dan seorang di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit di Kota Pontianak untuk penanganan medis yang lebih baik.
Adapun penyebab robohnya jembatan gantung penghubung Dusun Mangka Desa Bangun sekayu disebabkan oleh kondisi tali sling jembatan yang keropos.