Nasabah Prioritas BRI Kehilangan Uang Rp1,4 Miliar karena Undangan Pernikahan

Silvia YAP dan kuasa hukumnya Hilmy F Ali.
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama.

Malang – Nahas Silvia YAP pengusaha aksesoris kendaraan yang menjadi nasabah prioritas Bank BRI kehilangan uang Rp1,4 miliar lebih, yang selama ini menjadi saldo tabungannya. Uang sebanyak itu hilang hanya dalam hitungan 3 jam. 

Kelompok Petani Jeruk di Curup Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas Berkat Pemberdayaan BRI

Kronologisnya, pada 24 Mei 2023 dia mendapat undangan pernikahan online apk melalui whatsapp. Undangan itu dia klik, kemudian muncul iklan. Saat itu juga, Silvia berganti handphone dan pasword karena merasa tidak aman usai membuka undangan pernikahan online. 

Keesokan harinya pada 25 Mei 2023, dia mendapat notifikasi melalui email terkait penarikan uang melalui aplikasi Brimo milik BRI. Sementara Silvia sendiri tidak pernah menginstal aplikasi Brimo atau menggunakannya. 

Sambut Natal dan Tahun Baru, BRI Pastikan Kehandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel

Aplikasi Super Apps Digital Banking BRImo

Photo :
  • Humas BRI

"Di 25 Mei itu, hanya 3 jam mulai pukul 21.00 hingga 00.00 WIB uangnya sebesar 1 miliar 446 juta hilang dalam sekejap," kata kuasa hukum Silvia, yakni Hilmy F Ali, Jumat, 7 Juli 2023.

Debit BRI Multicurrency: Solusi Praktis Transaksi Luar Negeri Tanpa Biaya Konversi

Mengetahui ketidakwajaran transaksi ini. Silvia melaporkan ke Bank BRI Cabang Lawang tempat Silvia menjadi nasabah. Saat itu dilakukan pemblokiran pada rekening Silvia namun dianggap sia-sia karena saldo Silvia sudah terkuras habis hanya tersisa sekira Rp2 juta. 

"Kami tanyakan BRI, mereka memohon waktu untuk melakukan investigasi. Kami pada 26 Mei lakukan pengaduan masyarakat ke Polda Jatim dan langsung ditangani unit cyber. Di sana ditemukan ada indikasi ilegal akses dan TPPU," ujar Hilmy.

Tidak hanya ke Polda Jatim, Silvia juga melaporkan ke otoritas jasa keuangan alias OJK regional 4 Jawa Timur yang ada di Malang melalui surat. 

"Kami juga berkirim surat ke LPS atau lembaga penjamin simpanan supaya mengawasi BRI. Karena kami melihat BRI ini tidak aman. Tapi sampai saat ini belum ada tindakan," tutur Hilmy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya