Viral Diduga Data Paspor WNI Sebanyak 34 Juta Bocor, Dirjen Imigrasi Telusuri Kebenarannya

Ilustrasi paspor.
Sumber :
  • Pixabay

JakartaViral di sosial media Twitter yang menyatakan bahwa sebanyak 34 Juta data paspor Warga Negara Indonesia (WNI) hendak diperjualbelikan. Viral data tersebut turut diunggah oleh akun @secgron milik Teguh Aprianto selaku pengamat dunia keamanan siber. 

WNI Ditangkap Imigrasi AS, Diduga Terlibat 'Black Money Scam'

Adapun data yang bocor dan viral itu berisikan nama pemilik paspor, nomor paspor, tanggal berlaku paspor, hingga data diri, seperti tanggal lahir, jenis kelamin, dan lainnya.

Sebanyak 34,9 juta data paspor milik WNI telah terkompres 4 GB dalam format CSV. Data itu pun diduga dijual US$ 10 ribu atau sekitar Rp 150 juta.

Viral Video Pria Tertikam Badik Sendiri Hingga Tewas, Pesta Pernikahan Jadi Berujung Duka

Ilustrasi isu kebocoran data E-HAC

Photo :
  • vstory

"Buat yang sudah pada punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru aja dibocorkan dan diperjualbelikan," tulis Teguh melalui akun twitter pribadinya. 

Ngeri! Penampakan Video Kebakaran Pabrik di Bekasi, Kepulan Asap Hitam Pekat Membumbung Tinggi

"Data yang dipastikan bocor diantaranya no paspor, tgl berlaku paspor, nama lengkap, tgl lahir, jenis kelamin dll. Ini @kemkominfo sama @BSSN_RI selama ini ngapain aja ya?," lanjutnya.

Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Silmy Karim mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mencari kebenarannya atas data paspor WNI yang bocor tersebut. "Sedang diselidiki kebenarannya," ujar Silmy saat dikonfirmasi pada Rabu 5 Juli 2023 malam.

Silmy menjelaskan bahwa data itu berada di Pusat Data Nasional (PDN) kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). "Yang jelas database (server) kita di Pusat Data Nasional (PDN) kementerian Kominfo," kata dia.

Kemudian diketahui, bahwa saat ini Tim dari PDN Kemenkominfo sedang melakukan rapat guna membahas dugaan kebocoran data paspor puluhan juta WNI tersebut. Tak hanya itu, Operasional Badan Siber dan Sandi Negara Nasional (BSSN) pun ikut menelusuri kebenaran dari informasi yang viral itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya