Jokowi Soal Pendidikan: Belajar Tidak Mengenal Waktu dan Batas Usia

Presiden RI Joko Widodo
Sumber :
  • Youtube

Bali – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat atau lifelong learning. Hal tersebut, dinilai dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik.

Nasdem Terbuka jika Jokowi Ingin Gabung Usai Dipecat PDIP

Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam acara konferensi internasional bersama UIL (The UNESCO Institute for Lifelong Learning) secara online, pada Rabu, 5 Juli 2023.

"Kita sepakat bahwa belajar tidaklah mengenal waktu, tidak mengenal batas usia, dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Untuk itu lifelong learning adalah realita bukan lagi sekadar narasi atau aspirasi," kata Jokowi.

Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi

Ilustrasi Transformasi Pendidikan

Photo :
  • vstory

Jokowi juga menyebut pada 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, di mana komposisi usia produktif menjadi sangat besar. 

Demokrat Ogah Ikut Campur Urusan PDIP yang Pecat Jokowi dan Gibran

Bonus demografi memang hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. Menurutnya, hal itu bisa menjadi peluang, sekaligus bencana jika, Pemerintah tidak bisa mengelolanya dengan baik.

"Untuk menjawab tantangan tersebut, kami menginisiasi program pelatihan Prakerja yang memanfaatkan keunggulan teknologi. Solusi percepatan peningkatan keahlian merupakan pembelajaran sepanjang hayat, karena dapat diikuti oleh siapapun tanpa ada batasan," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, mengelola bonus demografi tentu membutuhkan kerja sama bersama dari berbagai pihak, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian.

Agar terjadi percepatan dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia, semua pihak juga harus bisa meyakinkan anak-anak muda khususnya Gen-Z dan Gen-Alfa untuk menjadi a lifelong learner.

"(Gen Z dan Gen Alfa bisa) menjadi pembelajar seumur hidup agar kualitas hidupnya semakin baik dan menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat, bangsa dan negara," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya