Banjir Bandang Terjang OKU Selatan, 3 Orang Terbawa Arus dan 1 Meninggal Dunia
- Sadam Maulana (Palembang)
Sumatera Selatan - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, diterjang banjir bandang. Akibat musibah alam tersebut, tiga orang dilaporkan hanyut terbawa arus, dengan satu di antaranya telah ditemukan meninggal dunia.
Banjir bandang yang melanda OKU Selatan, pada Rabu, 5 Juli 2023, disebabkan oleh intensitas hujan deras. Curah hujan dengan waktu yang lama mengguyur OKU Selatan sejak pagi hari tadi, mengakibatkan meluapnya air sungai Lipung di tiga Desa pada tiga Kecamatan yang berbeda.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Ansori, membenarkan terkait peristiwa banjir bandang tersebut.
"Tiga orang dilaporkan hanyut dalam banjir yang terjadi sekira pukul 06.25 WIB, dengan satu orang telah ditemukan dengan kondisi meninggal. Dua korban lainnya belum ditemukan. Tiga orang hanyut itu merupakan warga Desa Lawang Agung, Kecamatan Muara Dua Kisam," kata Ansori.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain korban jiwa, di Desa Ulak Pandan, Kecamatan Kisam Tinggi, terdata pula dua rumah warga ikut hanyut.
"Selain dua Kecamatan itu, beberapa Kecamatan juga terendam banjir seperti di Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Runjung Agung dan Kecamatan Buat Sandang Aji. Bahkan Banjir merendam jalan raya di Desa Madura, sehingga menghambat lalu lintas," terangnya.
Sementara itu, Basarnas Sumatera Selatan turut melakukan pencarian korban terseret banjir bandang di Oku Selatan. Satu Tim Unit SAR OKU Timur berjumlah enam orang diberangkatkan menuju Desa Lawang Agung guna melakukan pencarian terhadap anak yang hanyut pada saat terjadi banjir bandang di Muara Dua Kisam.
Menggunakan kendaraan Rescue D-Max trithon, personel Rescuer Unit SAR OKU Timur, bergerak menuju lokasi dengan membawa satu unit perahu Landing Crab Rubber (LCR) dan peralatan keselamatan air lainnya.
Di sana, tim Unit SAR OKU Timur akan berkoordinasi dan mengkoordinir dengan unsur SAR gabungan untuk melakukan operasi SAR. Unsur SAR gabungan terdiri dari Basarnas ,TNI, Polri, BPBD, dan pihak Desa setempat serta potensi SAR lainnya.