BMKG: 48 Kali Getaran Susulan Terjadi setelah Gempa di DIY, Paling Besar Magnitudo 4,2

Warga menunjukkan rumah yang rusak akibat gempa di Pacarejo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 1 Juli 2023.
Sumber :
  • ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga pukul 18.00 WIB, Sabtu, 1 Juli 2023, sebanyak 48 kali getaran susulan terjadi setelah gempa dengan magnitudo 6,0 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat malam.

Fenomena Aneh Benda Putih Mengambang dari Langit di Kalteng, Begini Penjelasan BMKG

"Terjadi 48 gempa susulan hingga pukul 18.00 WIB, interval gempa sudah meluruh," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Menurut pantauan BMKG, magnitudo gempa bumi susulan paling besar magnitudo 4,2.

Waspada! BMKG Prediksi Hujan di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Selasa 12 November 2024

BMKG mengimbau warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Ilustrasi mesin seismograf membaca gempa.

Photo :
  • ANTARA Foto/Nyoman Budhiana
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Buol Sulteng, BMKG Ungkap Penyebabnya

Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 yang terjadi pada Jumat, pukul 19.57 WIB, pusatnya berada di laut pada kedalaman 67 km di koordinat 8,63° Lintang Selatan dan 110,08° Bujur Timur, 81 km arah selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gempa bumi itu dirasakan di wilayah Klaten, Ponorogo, Kebumen, Nganjuk, dan Cilacap pada skala intensitas IV MMI; Karangkates, Kediri, Kulon Progo, Wonogiri, Yogyakarta, Sleman, dan Purworejo pada skala III- IV MMI; serta Madiun, Purbalingga, Purwokerto, Banjarnegara, Mojokerto, Demak, Pacitan, Gresik, Jepara, Blitar, Solo, Garut, dan Pangandaran pada skala III MMI.

Getaran gempa juga dirasakan di Bandung, Lumajang, Ngawi, Trenggalek, Pacitan, Tulungagung, Blora, dan Indramayu pada skala II-III MMI serta Sumedang, Malang, Salatiga, Denpasar, Sidoarjo, dan Surabaya pada skala II MMI.

Getaran pada skala II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu.

Ilustrasi gempa.

Photo :
  • http://www.technologyindonesia.com

Pada skala IV MMI, getaran pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

BMKG menyampaikan bahwa menurut hasil pemodelan gempa bumi yang terjadi di DIY pada Jumat (30/6) malam tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya