Sampel DNA Korban SAM Air Dikirim ke Labfor Mabes Polri
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
Jakarta - Guna mempermudah proses identifikasi keenam jasad korban jatuhnya Pesawat SAM Air, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua mengirim sampel DNA para korban ke Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri.
"Dengan kondisi jenazah tersebut, Tim DVI akan mengirimkan sampel DNA berupa darah dan gigi ke Puslabfor Mabes Polri untuk identifikasi lebih lanjut," ucap Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Nariyana kepada wartawan, Kamis, 29 Juni 2023.
Tim DVI Polda Papua sendiri telah melakukan identifikasi dari hari Selasa, 27 Juni 2023 lalu. Kondisi keenam jasad hangus terbakar. Nariyana mengatakan, ada jasad yang ditemukan dalam kondisi tak utuh.
Sehingga, pihaknya mengirim sampel para korban guna proses identifikasi lanjutan oleh Puslabfor Mabes Polri. Dia menambahkan, pola identifikasi yang bakal dilakukan oleh pihaknya melalui DNA, gigi maupun sidik jari.
"Proses identifikasi diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua pekan. Dilihat dari kasus yang dialami para korban, kemungkinan kami akan melakukan proses identifikasi secara primer yakni meliputi sidik jari, lalu gigi dan DNA atau yang biasa disebut post mortem namun, sebelum itu dilakukan, kami memulai dengan proses pelabelan serta pendataan terlebih dahulu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, pesawat SAM Air PK-SMW jatuh di tengah hutan di pedalaman Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat. Lokasi jatuhnya pesawat ditemukan oleh helikopter milik PT Intan Angkasa yang terbang dari Wamena sekitar pukul 15.30 WIT.
Lokasi pesawat berada di tengah hutan belantara, antara Elelim-Poik dan saat ditemukan masih terlihat asap keluar dari pesawat. Helikopter tersebut menemukan lokasi sekitar pukul 16.08 WIT dan secara virtual dilaporkan bagian depan hancur, sedangkan bagian belakang sampai tengah masih utuh, kata Marinus Ohoirat.
Pesawat PK SMW yang dipiloti Captain Hari Permadi dan Kopilot Levi Murib dengan membawa empat penumpang mengalami kecelakaan Jumat 23 Juni 2023 dalam penerbangan dari Elelim-Poik. Empat penumpang, yaitu Bartolonius, Ebeth, Dormina dan Kilimputni.