RI Punya Kontribusi Banyak dalam Penanggulangan Krisis Kemanusiaan Dunia

Seminar Internasional yang digelar BSMI.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Negara RI di mata dunia internasional punya kontribusi banyak dalam membantu krisis kemanusiaan. Hal itu seperti bantuan logistik saat gempa Turki-Suriah, Rohingya di Banglades, hingga pemadaman kebakaran di Australia.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Demikian dibahas dalam Seminar Kemanusiaan Internasional yang digelar Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bersama Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI Jakarta pada Sabtu, 24 Mei 2023.

Salah satu pembicara adalah Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya menyebut pemberian hibah oleh pemerintah RI kepada pemerintah asing sebagai salah satu alat diplomasi yang juga bertujuan untuk mendukung pencapaian kepentingan nasional.

Isu Kelompok Rentan Mesti Bisa Dipertimbangkan Cagub dalam Programnya Jika Menang Pilkada

Dia bilang beberapa aksi kemanusiaan pemerintah RI bagi dunia internasional antara lain Tim Darurat Medis atau Emergency Medical Team (EMT) dan bantuan logistik di Haiti. Selain itu, ada bantuan di Vietnam, Filipina, Nepal, Fiji.

Kemudian, ia menyebut bantuan rohingya di Bangladesh, pemadaman kebakaran hutan di Australia, Tim EMT Pakistan dan teranyar bantuan kemanusiaan SAR, EMT dan logistik untuk gempa di Suriah dan Turki.

AS Klaim Upaya Israel Perbaiki Situasi di Gaza "Telah Ada Beberapa Kemajuan"

Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki pada pada Senin 6 Februari 2023.

Photo :
  • AP Photo/Hussein Malla.

Menurut Bambang, setiap negara dalam bantuan krisis kemanusiaan memiliki tantangan berbeda-beda.

"Jika di Turki cuaca yang sangat dingin memang menjadi tantangan. Alhamdulillah misi Indonesia berjalan lancar," kata Bambang, dalam keterangannya, yang dikutip pada Minggu, 25 Mei 2023.

Bambang menambahkan BNPB juga sudah punya standar kerja sama dengan pihak luar negeri mulai dari wilayah Asia Tenggara hingga dunia. Ia menaruh harapan agar BSMI bisa jadi bagian dari kerja besar kemanusiaan dari pemerintah RI untuk dunia internasional.

"Seperti yang sudah kita lakukan di Turki, teman-teman BSMI bergabung bersama tim Humanitarian Indonesia untuk Turki dengan koordinasi dari BNPB. Semoga ke depan bisa terus berkontribusi," ujar Komandan Tim Kemanusiaan Indonesia untuk Turki itu.

Adapun Ketua Tim Kerja Evaluasi, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Puskris Kementerian Kesehatan Ina Agustina mengatakan RI punya tim EMT dan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan selaku koordinator Klaster Kesehatan.

Dia mengatakan salah satu tugas yang dijalankan Tim INA EMT yaitu pendirian rumah sakit lapangan dan fasilitas kesehatan saat gempa Turki.

"Penanganan gempa Turki ini menjadi yang pertama juga setelah Puskris Kemenkes RI membentuk tenaga cadangan kesehatan. Tentu ini sebuah pengalaman yang berharga," jelas Ina.

Sementara, Ketua Umum DPN BSMI M Djazuli Ambari menyampaikan, selama 21 tahun, pihaknya fokus pada bidang kemanusiaan, sosial, kesehatan hingga pemberdayaan masyarakat. Dia menurutkan program kerja BSMI sudah berkontribusi terhadap capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Dia mencontohkan seperti promosi pendidikan inklusif, BSMI juga memberikan beasiswa pendidikan tinggi. Beasiswa itu untuk mahasiswa asal Gaza yang terkendala dalam bidang pendidikan. "Begitu juga dengan program pendidikan relawan BSMI di Indonesia termasuk di antaranya lewat Bulan Sabit Merah Remaja," tutur Djazuli.

Dalam seminar itu, ada juga pembicara lainnya seperti Pakar RS Darurat dari Jerman Wolfgang Titius, Akademisi dan Relawan Kemanusiaan Palestina di Gaza Abeer Barakat. Sebelumnya, Ketua Musyawarah Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) BSMI Prof DR. dr. Basuki Supartono, juga sempat menyampaikan keynote speech.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya