Dorong Difabel Menjadi Wirausaha, Relawan Sandi Uno Beri Pelatihan Menjahit

Komunitas disabilitas ikuti pelatihan menjahit dari UMKM Sahabat Sandi
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jawa Barat – Keterampilan menjahit tentu memberikan manfaat lebih, terutama untuk masyarakat difabel agar bisa produktif dan tidak bergantung kepada orang lain. Lewat pelatihan, UMKM Sahabat Sandi menginginkan penyandang disabilitas dapat menjadi wirausaha yang tangguh serta mampu bersaing dengan produk yang sudah ada di pasaran.

Dedi-Erwan Unggul versi Hitung Cepat, Tim Pemenangan: Perjuangan Belum Selesai

UMKM Sahabat Sandi juga memberikan bantuan mesin jahit obras benang kepada komunitas Anggrek Karya Cacat Berkreasi (KCB) yang diharapkan para penyandang disabilitas dapat memanfaatkan program pelatihan dengan baik dan bisa mandiri.

Geliat bisnis menjahit.

Photo :
  • ANTARA/ Feny Selly
Literasi untuk Masyarakat Menengah ke Bawah Masih Jadi Tantangan

Ketua UMKM Sahabat Sandi Kabupaten Bekasi, Yuli Isminarti mengatakan program ini sengaja dibuat langsung di Kampung Beting dalam menciptakan lapangan kerja baru. Sehingga, pelatihan keterampilan menjahit dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. 

"UMKM Sahabat Sandi mengadakan pelatihan keterampilan menjahit gratis langsung bekerja di Kampung Beting, tujuannya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi teman-teman disabilitas dan masyarakat yang membutuhkan. Jadi kami mengurangi angka pengangguran dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat difabel," kata Yuli dalam keterangannya, Jumat.

KPU Jabar: 6 Petugas KPPS Meninggal Dunia Selama Proses Pilkada 2024

Mayoritas penduduk Kampung Beting berpenghasilan sebagai nelayan tradisional. Menurut Yuli, hadirnya pelatihan ini dapat menjadi peluang untuk mereka mempunyai skill khusus di bidang konveksi, dikarenakan pasarnya sudah jelas dan ada.

"Pasar kami sudah jelas, karena bekerja sama dengan beberapa pondok pesantren dan perusahaan-perusahaan, yaitu mengerjakan seragam sekolah, hijab, serta kaos. Setiap tahunnya order 1.500 pics, ini sangat berpeluang," tegas Yuli. 

"Mayoritas penduduk Kampung Beting adalah nelayan pinggir (tradisional), otomatis tingkat ekonominya belum stabil, dengan begitu kami masuk membuka pelatihan dengan melatih ibu-ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah supaya mereka mempunyai skill khusus di bidang konveksi," sambungnya.

Dibalik pelatihan ini, Sandiaga Uno memiliki peran penting, sebab sosoknya mengajak semua kalangan untuk berkarya dalam membuka lapangan pekerjaan.

"Pak Sandi itu bapak sejati yang mau mengangkat masyarakat disabilitas, ia menilai bahwa saya normal yang harus membuat karya. Beliau mengajarkan pasarnya sesuaikan dahulu, baru buat pelatihan agar diadakan tidak sia-sia," ungkap Yuli. 

Setelah mengikuti pelatihan para peserta dapat langsung bekerja di konveksi. Dikarenakan pasarnya sudah ada, jadi skill para peserta pelatihan dapat langsung dipraktekan.

Sementara itu, salah seorang peserta disabilitas Yuni, (42), mengungkapkan program UMKM Sahabat Sandi menjadi bukti bahwa penyandang disabilitas punya potensi menciptakan peluang usaha untuk masyarakat umum. Ia pun mengaku bisa mandiri dengan memulai bisnis konveksi.

"Alhamdulillah saya bersyukur bisa mandiri dan berwirausaha, sangat terbantu agar kami tidak mengandalkan orang lain. Saya mewakili penyandang difabel membuktikan bahwa kami bisa menciptakan lapangan pekerjaan konveksi untuk masyarakat normal. Terima kasih Pak Sandi," tutur Yuni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya