Pentingnya Tingkatkan Skill Bekerja di Era Digitalisasi untuk Karier Masa Kini

Webinar 'Tingkatkan Skill Bekerja di Era Digitalisasi untuk Karier Masa Kini'
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Para ahli di dunia digital menyatakan pentingnya meningkatkan skill bekerja di era digitalisasi. Hal tersebut dianggap bisa membantu dalam pengembangan karier di masa kini.

Core Team Youth Network UNICEF INDONESIA & JaWara Internet Sehat Indonesia 2023 Firman Gani memberikan tips bagaimana memanfaatkan skill dalam membangun karier di Era Digitalisasi.

"Yaitu: kita perlu mengidentifikasi skill apa saja yang relevan, terus belajar dan mengikuti perkembangan, membangun portofolio digital, jaringan dan koneksi, manfaatkan media sosial, serta tingkatkan kemampuan komunikasi digital," ucapnya dalam webinar dengan tema ‘Tingkatkan Skill Bekerja di Era Digitalisasi untuk Karier Masa Kini’, dikutip Kamis, 22 Juni 2023.

Soft skill dan hard skill dinilainya penting dalam dunia kerja modern yang mempengaruhi interaksi dan komunikasi, serta bersifat konkret dan dapat diukur secara objektif. Kemampuan literasi digital seperti pemasaran digital, analitis dan komunikasi digital, serta manajemen kegiatan dan waktu menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan.

"Hal tersebut sangat penting menggunakan kemampuan yang kita miliki untuk meningkatkan daya saing, produktivitas, adaptabilitas, kolaborasi, peluang karier, dan pengembangan pribadi," terangnya.

Chief Executive Regional ACSB East Java Meithiana Indrasari mengatakan, keamanan digital penting dalam melakukan sebuah pekerjaan agar apa yang kita lakukan memberikan kenyamanan. 

"Khususnya di dunia digital dimana teknologi dan informasi berkembang secara massif sehingga sebagai pengguna, kita perlu memperhatikan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan karena seluruh dunia dapat melihat aktivitas tersebut," ujarnya.

Ia menambahkan satu di antara aspek yang bisa menentukan kesuksesan karier adalah rekam jejak digital, namun perlu dipahami bahwa bisa saja kita menjadi korban kenakalan hacker yang dapat menggunakan media sosial dengan hal negatif. 

Wapres Gibran Sebut Sektor Digital Bisa 'Dongkrak' Pertumbuhan Ekonomi RI

"Berhati-hatilah dalam menggunakan identitas digital seperti E-ktp yang dapat menjadi kesempatan bagi pelaku hacker menggunakan NIK untuk melakukan pinjaman online. Serta waspada terhadap penipuan digital yang dapat mengancam kelangsungan hidup kita," jelasnya.

Influencer Rivani Bistolen mengatakan, hampir seluruh aspek dalam dunia kerja dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital yang berkembang, bermutasi, dan beradaptasi. Pengelolaan teknologi yang tepat mampu memberikan manfaat baik terhadap individu maupun organisasi, seperti komunikasi yang lebih cepat dan efisiensi, produktivitas, dan transparansi. 

Era Digital dan Hak Cipta, Melly Goeslaw Dorong Pembaruan UU HKI

"Adapun beberapa etika yang perlu dipahami pekerja saat menggunakan media sosial: jangan hubungkan diri dengan perusahaan, wajib menghindari hoax, tetapkan batasan dalam memposting informasi, peka terhadap budaya dan netral secara politik, hindari unggahan yang menjatuhkan perusahaan kompetitor, serta ujaran yang bersifat negatif," ucapnya.

Dalam beretika di dunia kerja, katanya, memerlukan sikap untuk mengutarakan kepentingan atau ketidakpuasan dengan baik dan benar. Seperti pertimbangkan waktu dan tempat yang tepat, tunjukkan rasa hormat saat menyampaikan pendapat, fokuslah pada hasil yang bisa didapat, kendalikan emosi.

Teguh Anantawikrama Ungkap Peran Digitalisasi dan Transparansi sebagai Senjata Melawan Korupsi

"Jangan membuat perbedaan pendapat atau ketidakpuasan kita menjadi hal yang personal namun rubah ketidakpuasan itu menjadi konstruktif, sampaikan secara jelas hal yang tidak kita setujui, dan hormati keputusan akhir," tegasnya.

Kegiatan webinar ini diawali dengan video sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan dilanjutkan video sambutan Dirjen Aptika Kominfo Semuel A. Pangerapan, serta pemutaran video 4 pilar Literasi Digital, yaitu (Kecakapan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital) dilanjutkan dengan paparan materi Narasumber.

Dalam rangka meningkatkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat indonesia pada tahun 2024 menuju indonesia #MakinCakapDigital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melaksanakan kegiatan Webinar Literasi Digital di wilayah Bali, Nusa Tenggara dan sekitarnya.

Webinar ini sebagai bentuk peran aktif Kominfo dalam menghentikan penyebaran hoaks dengan meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat indonesia termasuk juga kesadaran dan berpikir kritis terhadap berbagai dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi akibat pengguna teknologi.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital masyarakat indonesia Sejak tahun 2021-2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan literasi digital kepada 20.141.097 orang. 

Di tahun 2023 juga menargetkan 5.500.000 orang mengikuti kegiatan literasi digital pada tahun 2022, hingga tercapai 50 juta orang yang mengikuti literasi di bidang digital pada tahun 2024.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. 

Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses website literasidigital.id atau akun media sosial @literasidigitalkominfo (Instagram, Facebook, dan YouTube).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya