Anies Baswedan: Saya Tidak Korupsi di Kasus Formula E

Gubernur Anies Baswedan bersama CEO FIA Formula E
Sumber :
  • instagram

Jakarta - Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan menegaskan dirinya tak pernah melakukan korupsi. Anies dengan tegas juga membantah keterlibatan dirinya dalam kasus dugaan korupsi Formula E yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tim Penasihat Hukum Tom Lembong Sebut Kejaksaan Agung Langgar KUHAP dan Melawan Hukum

Pengakuan tersebut ditegaskan Anies Baswedan saat dirinya hadir menjadi bintang tamu dalam acara Kick Andy bertajuk 'Dosa-dosa Anies'. Mulanya, Andy F Noya selaku host bertanya bagaimana jawaban Anies saat ada yang bertanya apakah terlibat dalam dugaan korupsi Formula E.

"Kalau ada pertanyaan, Mas Anies anda korupsi enggak di Formula E, jawaban anda apa?" tanya Andy seperti dikutip VIVA, Kamis, 22 Juni 2023.

Calon Gubernur Ini Ditangkap KPK, Jangan Kaget Lihat Koleksi Mobil Mewahnya

"Tidak, tidak korupsi," kata Anies. 

Anies Baswedan ikut saksikan ajang balap mobil listrik Formula E 2023

Photo :
  • Arianti Widya
Pakar Sebut Jaksa Ambil Kewenangan Penyidikan di Kasus Korupsi Tata Niaga Timah

Andy lanjut bertanya, apakah Anies Baswedan dapat membuktikan dirinya tak terlibat korupsi. Terlebih ketika suatu saat ada pihak yang membawa bukti adanya dugaan keterlibatan Anies dalam kasus tersebut. 

"Anda punya keyakinan bisa membuktikan kelak kalau ada orang yang ingin atau yang membawa bukti-bukti?" tanya Andy.

"Tidak ada korupsi sama sekali. Saya tidak melakukan korupsi dan itu bisa dilihat dari semua laporan yang ada," tegas Anies. 

Anies justru mendesak pihak-pihak yang mengeluarkan tuduhan bahwa dirinya terlibat dugaan korupsi Formula E untuk muncul dan membawa bukti. 

"Dimana-mana, prinsipnya semua yang menuduh harus membawa bukti. Itu tanggung jawab yang memberikan tuduhan dan memang itu harus dibawa, kalau tidak, hidup seseorang sudah habis waktunya untuk memberikan penjelasan segala macam tuduhan," jelas Anies.

Denny Indrayana Sebut Anies Segera Jadi Tersangka KPK

Sebelumnya diberitakan, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana kembali menyinggung cawe-cawe Presiden Jokowi menuju Pilpres 2024. Denny mengaitkan dengan rumor KPK akan segera menetapkan Anies Baswedan sebagai tersangka.

Dia mengebut KPK telah menggelar ekspos sebanyak 19 kali untuk menetapkan status tersangka terhadap Anies dalam dugaan kasus Formula E.

"Setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor. Seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat," kata Denny dalam cuitan di akun media sosial Twitternya, Rabu, 21 Juni 2023.

Denny menduga perpanjangan masa jabatan pimpinan KPK menjadi lima tahun, hingga 2024 memang sengaja dilakukan. Dia menyebut upaya itu sebagai tugas memukul oposisi.

"Makin terbaca, kenapa masa jabatan para pimpinan KPK diperpanjang MK satu tahun. Untuk menyelesaikan tugas memukul lawan-oposisi, dan merangkul kawan-koalisi, sesuai pesanan kuasa status quo," lanjut Denny.

Denny mengaku tak terkejut dengan permainan Presiden Jokowi yang dinilai mendukung Ganjar Pranowo dan mencadangkan Prabowo Subianto. Tapi, kata dia, Jokowi menolak Anies. Ia menuding Jokowi menggunakan sembilan strategi 10 sempurna.

Adapun strategi itu, pertama Presiden Jokowi dan lingkaran mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden. Kedua, kata dia, segaris dengan strategi penundaan pemilu, sempat muncul ide mengubah konstitusi guna memungkinkan Presiden Jokowi menjabat lebih dari dua periode.

Ketiga, menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik. Keempat, menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum sebagai political bargaining yang memaksa arah parpol dalam pembentukan koalisi pilpres.

Kelima, jika ada petinggi parpol yang keluar dari strategi pemenangan, maka dia berisiko dicopot dari posisinya. Keenam, menyiapkan komposisi hakim Mahkamah Konstitusi untuk antisipasi dan memenangkan sengketa hasil Pilpres 2024.

Lalu, ketujuh, tak cukup hanya mendukung pencapresan Ganjar, Jokowi juga memberikan dukungan ke Prabowo. Kedelapan, Jokowi membuka opsi mentersangkakan Anies Baswedan di KPK.

"Ini sudah menjadi rahasia umum, terkait dugaan korupsi Formula E," kata Denny.

Mantan Wamenkumham Denny Indrayana

Photo :
  • ANTARA/Maria Cicilia Galuh

Pun, kesembilan, mengambil alih Partai Demokrat melalui langkah politik yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Terakhir, yang menyempurnakan adalah dengan berbohong kepada publik.

"Presiden Jokowi berulang kali mengatakan urusan capres adalah kerja para ketum parpol, bukan urusan Presiden. Belakangan, baru beliau akui akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024," kata pakar hukum tata negara tersebut.

Denny mengklaim, satu persatu dugaannya yang ditulis pada 24 April 2023 mulai terbukti. Maka itu, Denny berharap Jokowi menghentikan cawe-cawenya, termasuk dugaan rencana mentersangkakan dan menjegal Anies.

"Kalau masih diterus-teruskan, menjadi pertanyaan apa maksud dan tujuannya?" sebutnya.

Dia menyinggung salah satu hipotesis yang terlintas di kepalanya adalah Presiden Jokowi justru mengundang ketidakpastian dan kegaduhan, yang ujungnya menunda pemilu.

"Dan, memperpanjang masa jabatannya sendiri. Semoga hipotesis saya keliru," tutur caleg Partai Demokrat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya