Pos Pengamatan Imbau Warga Waspadai Luncuran Material Vulkanik Gunung Karangetang

Petugas melakukan pengamatan visual awan panas Gunung Karangetang di Pos Pemantau Gunung Api (PGA) di Desa Salili, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Kamis, 7 Februari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Manado – Otoritas Pos Pengamatan Gunung Api berharap warga mewaspadai luncuran material vulkanik Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, saat terjadi hujan.

Kenali Gunung Lewotobi dari Karakteristik, Dampak Letusan, dan Upaya Mitigasi

"Kami berharap warga yang tinggal di sekitar kali atau sungai yang berhulu dari puncak kawah berhati-hati," sebut Ketua Pos PGA Karangetang Yudia P Tatipang di Manado, Selasa, 20 Juni 2023.

Menurut dia, leleran lava masih terpantau dan berpotensi terjadinya penumpukan material vulkanik di bagian puncak kawah. Akibat penumpukan material vulkanik tersebut, potensi terjadinya awan panas guguran mungkin termasuk luncuran material vulkanik yang terbawa akibat hujan lebat.

Terpapar Abu Vulkanik Gunung Lewotobi, Bandara Komodo NTT Ditutup Sementara

Luncuran lava pijar terlihat dari puncak kawah Gunung Karangetang.

Photo :
  • ANTARA/HO-PVMBG.

Apalagi, menurut Yudia, pada beberapa hari terakhir ini, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kerap mengguyur wilayah Pulau Siau dimana Gunung Karangetang berada.

Puteri Qatrunnada, Relawan Dokter Muda Bertaruh Nyawa di Tengah Bencana

"Material vulkanik yang sebelumnya berada di puncak bergerak ke bawah. Kami berharap warga tetap waspada," ajaknya.

Yudia menyebutkan, pada periode pengamatan pukul 00.00 - 06.00 WITA, secara visual Gunung Karengetang tampak berkabut, sementara asap kawah tidak teramati dan bunyi longsoran/guguran lava terdengar lemah hingga sedang.

Terekam sebanyak delapan kali gempa guguran dengan amplitudo antara 10-30 milimeter, dengan durasi antara 40-70 detik, terekam pula gempa tiga kali hybrid/fase banyak dengan amplitudo 10 milimeter, S-P : 0 detik, berdurasi 13 detik.

Anggota tim SAR memantau guguran erupsi Karangetang dari laut bagian barat Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Kamis, 7 Februari 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Terekam juga dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo antara 30-40 milimeter, S-P : 35-40 detik berdurasi 173 detik.

"Masih terekam tremor menerus (Microtremor) dengan amplitudo 0,25 - 1 milimeter, dominan 0,25 milimeter. Gempa guguran menurun, sementara tingkat aktivitas Gunung Karangetang siaga level III," ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya