Kemenparekraf Dorong Kota Denpasar Masuk UNESCO Creative Cities Network
- Dok. Istimewa
Denpasar – Setelah Surakarta dan Depok ditetapkan sebagai perwakilan Indonesia yang masuk daftar nominasi UNESCO Creative Cities Network 2023, kini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong Kota Denpasar, Bali masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO. Hal itu dikatakan Sandiaga saat menghadiri acara Kelana Nusantara di Istana Taman Jepun, Denpasar, Bali.
“Saya ingin mendorong Kota Denpasar menyusul beberapa kota lainnya di Indonesia untuk masuk UNESCO Creative Cities Network. Para pelaku usaha terutama di bidang ekonomi kreatif harus segera menyiapkan produk-produk yang berkualitas dunia”, ujar Sandiaga, dalam keterangan yang diterima, Senin, 19 Juni 2023.
Sandiaga mengatakan, Pemerintah akan bergerak cepat dengan berbagai upaya agar denpasar masuk UNESCO Creative Cities Network.
“Kami di pemerintahan juga harus gercep (gerak cepat) dengan program-program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu, salah satunya melalui kegiatan Kelana Nusantara ini”, imbuh Menparekraf.
Sandiaga berharap melalui kegiatan Kelana Nusantara ini ada diskusi sehingga para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) mendapatkan banyak inspirasi untuk melakukan inovasi.
“Harapannya dari kegiatan ini para pelaku UMKM bisa meningkat omzetnya, membuka peluang usaha dan lapangan kerja karena targetnya 2024 insyaa Allah 4,4 juta lapangan kerja baru bisa tercipta”, ungkap Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga memberikan kiat-kiat beradaptasi dengan perkembangan dunia usaha berbasis ekonomi digital dan pentingnya kolaborasi.
Melalui forum Kelana Nusantara, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Haryanto, juga akan memastikan untuk terus mengaktivasi database ekosistem Kabupaten/Kota Kreatif.
“Dari data yang sudah ada, kami pastikan ke depan kita akan terus mengaktivasi sesuai dengan kebutuhan para pelaku ekraf sehingga bisa menghasilkan karya dan turut berperan serta dalam membangun pertumbuhan ekonomi Indonesia”, tutur Haryanto.