Menhan Prabowo Subianto Ungkap Alasan Beli Pesawat Jet Mirage 2000-5 Bekas Qatar

Menhan RI Prabowo Subianto menyerahkan Pesawat C-130-J-30 Super Hercules ke TNI
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Bandung – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, memberi penjelasan alasan pembelian 12 pesawat jet Mirage 2000-5 bekas Qatar. Kata dia, Indonesia harus tetap membangun kekuatan pertahanan di tengah banyaknya pesawat tempur yang masa pakainya habis atau tengah diperbaiki.

Prabowo Tiba di Brasil Hadiri KTT G20

"Jadi sebagaimana diketahui, kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, kekuatan penangkal. Saat ini, banyak sekali pesawat kita yang sudah tua dan harus kita refurbished. Kita sedang perbaiki," kata Prabowo kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 15 Juni 2023.

Prabowo menyebut pengadaan pesawat baru butuh waktu delivery yang cukup lama. Salah satu contohnya pesawat Dassault Rafale dan F-15 Super Eagle. Sehingga, Prabowo menilai pembelian pesawat bekas seperti pesawat jet Mirage 2000-5 bekas Qatar ini sebagai langkah yang tepat. 

Prabowo Tegaskan Indonesia Dorong Perdagangan Terbuka dan Adil di APEC 2024

Lebih lanjut, mantan Danjen Kopassus itu juga mengatakan pembelian pesawat bekas Qatar ini tidak mudah lantaran banyak negara yang melirik pesawat itu. 

"Hubungan kita yang baik dengan Qatar, mereka kasih kepada kita. Tapi hanya ada 12, ini yang kita akuisisi untuk nanti," tuturnya.

Bertemu Presiden Vietnam, Prabowo Bahas Ratifikasi Perjanjian ZEE

Meski pesawat bekas, Prabowo menyebut Mirage 2000-5 masih layak pakai untuk 15 tahun ke depan. Terlebih, pesawat ini juga masih memiliki jam terbang yang sedikit, juga teknologinya tinggi. 

"Karena Mirage ini cukup canggih dan walaupun dikatakan bekas tapi Qatar adalah negara yang sangat kecil jadi flying hours-nya masih sedikit. Jadi masih bisa kita pakai mungkin minimal 15 tahun, 20 tahun lagi," jelas Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menyebut 3 pesawat Rafale pertama baru akan terlaksana pada Januari 2026. Juga kontrak pesawat F-15 juga masih dalam tahap pembahasan Letter of Offer and Acceptance oleh pemerintah Amerika Serikat dengan skema FMS (Foreign Military Sales).

"Kita akan beli pesawat-pesawat yang baru, modern, sudah kita kontrak. Sudah kita pesan Rafale dari Perancis. Tapi, kita tanda tangan baru berapa minggu yang lalu, beberapa bulan datangnya nanti yang pertama tiga tahun lagi, paling cepat. Nah dengan gitu kita lihat yang mana, kita lihat yang potensial adalah Mirage 2000-5," jelas Prabowo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya