KPK Gendeng ESQ Gelar Pelatihan Antikorupsi Bagi ASN

KPK Gelar Pelatihan ESQ
Sumber :
  • Humas

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng ESQ untuk menggelar program pelatihan Penguatan Antikorupsi guna Penyelenggara Negara Berintegritas (PAKU Integritas), yang dilaksanakan di Jakarta, pada Rabu, 14 Juni 2023. 

KPK Puji Hasto Hormati Penetapannya sebagai Tersangka: Sikap Ideal dari Sekjen Partai Besar

Dalam acara yang bertemakan 'Tancapkan Integritas dalam Tiap Langkah Tugas' tersebut, KPK menghadirkan Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian sebagai pembicara untuk memberikan pencerahan bagi para peserta yang hadir. 

Diketahui, peserta pelatihan merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Taspen Catat Terima 106 Permohonan Informasi Melalui PPID hingga Desember 2024

Ilustrasi korupsi

Photo :
  • Pixabay

Pada kesempatan itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono hadir mengikuti kegiatan. Dia menyampaikan bahwa terkait PAKU Integritas harus diketahui oleh semua ASN, tidak hanya diketahui definisinya tetapi harus diresapi dan dilaksanakan dengan baik. 

Connie Bakrie Klaim Amankan Dokumen Hasto di Rusia dan Bisa Jadi Bom Waktu, Apa Itu?

"Karena semuanya memang kita diajari bahwa semua diawali dengan niat dan juga keikhlasan, serta akuntabilitas diawali dengan niat kita sebagai ASN pelayan masyarakat," ujar Basuki. 

Ia mengaku beruntung bisa mengikuti kegiatan tersebut dan mengapresiasi motivator nasional itu karena telah memberikan pencerahan bagi para ASN. 

"Jadi, orientasi pelayanan itu is a must, dan inilah internalisasi BerAKHLAK kita sebagai core values ASN," ucapnya. 

Sementara itu, Ary Ginanjar menerangkan, meskipun KPK berulang kali melakukan operasi tangkap tangan (OTT), tetapi korupsi tetap terjadi. Hal tersebut disebabkan karena korupsi merupakan kombinasi dari niat dan kesempatan. 

Akan tetapi, meskipun kesempatan telah di tutup berulang kali, namun peluang tersebut masih tetap ada jika niat untuk melakukan korupsi belum surut. Oleh karenanya, ketika niatnya diperbaiki, maka korupsi seharusnya tidak ada meskipun ada kesempatan. 

"Rumus korupsi terjadi karena adanya niat dan kesempatan. Meskipun kesempatan dan peluang ditutup berkali-kali, tetapi kalau niatnya belum berhenti maka korupsi akan terus mencuat," ujar Ary Ginanjar. 

Program PAKU Integritas ini digelar untuk dapat merubah niat, memperbaiki niat, dan menanamkan nilai integritas. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan bahwa kerawanan tindak pidana korupsi muncul sebab lemahnya suatu sistem. 

Melalui kegiatan PAKU Integritas ini, KPK melakukan perbaikan dan penguatan terhadap nilai-nilai integritas bagi para penyelenggara negara dengan berbagai dukungan yang memadai dari lingkungan sekitar. 

“Melalui kegiatan ini, KPK mencoba memberikan ruang dengan tujuan berbagi informasi terkini untuk meningkatkan dan menguatkan komitmen integritas antikorupsi dalam konteks pendidikan dan pencegahan. Dengan harapan, kedepannya para peserta kegiatan ini dapat mengimplementasikan pembekalan ini dalam tugas atau dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Tanak. 

“Saya berharap, pertemuan ini dalam upaya pencegahan korupsi dapat direnungkan. Kemudian berpikir jauh kedepan, berdoa dan saling mendoakan, serta saling mengingatkan supaya tidak melakukan tindak pidana korupsi,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya