Prabowo: Dulu RI Diejek Tak Bisa Bikin Peniti, Sekarang Sudah Bisa Buat Pesawat
- Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan Belanda secara terang-terangan pernah mengejek Indonesia pada Tahun 1945. Saat itu, Indonesia diremehkan lantaran tak bisa memproduksi peniti.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya pada acara The 1st DEFEND ID's Day di PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Jawa Barat, Kamis, 15 Juni 2023.
"Sejak awal, pendiri bangsa kita ingin Indonesia menguasai teknologi dan menjadi negara industri. Dulu, Belanda mengejek kita, mereka mengejek dengan mengatakan bagaimana Indonesia mau merdeka? Bikin peniti saja enggak bisa, itu mereka katakan tahun 45 (1945)," kata Prabowo di PT Dirgantara Indonesia.
Dari ejekan tersebut, Prabowo mengatakan pemimpin Indonesia kala itu yakni Soekarno, Moh Hatta, hingga BJ Habibie memiliki niat dan mimpi yang besar. Kata dia, bukan hanya peniti yang akan dibuat, tapi juga pesawat terbang akan diproduksi oleh Indonesia.
"Dulu, mereka mengejek. Untuk itu, pendahulu kita, Bung Karno, Bung Hatta, Habibie, mereka niat, Indonesia tidak hanya bikin peniti, kita mau bikin pesawat terbang dan kalian sudah buktikan bahwa kita mampu membuat pesawat terbang. Bahkan, kita mampu, sudah 25 tahun lalu," tuturnya.
Meski telah mampu untuk membuat pesawat terbang sendiri, Prabowo mengatakan industri pertahanan tetap harus dihidupkan lagi. Sebab, saat ini, kondisi industri pertahanan agak sedikit lesu.
"Kita bertekad untuk menghidupkan lagi, bukan menghidupkan lagi karena industri pertahanan kita tidak pernah mati. Tapi lesu, agak lesu sedikit. Tapi kita bertekad untuk kita sekarang bangkit, seluruh industri bangkit," tegas Prabowo.
Tekad Prabowo untuk menghidupkan kembali industri pertahanan ini juga sejalan dengan tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pertama kali ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan (Menhan). Sejauh ini, tugas tersebut telah dijalankan dengan baik dan hasilnya kontrak untuk BUMN Industri Pertahanan naik sebesar 800 persen.
"Alhamdulilah tadi Pak Bobi menyampaikan laporan bahwa selama saya menjadi Menhan, kontrak untuk BUMN Industri Pertahanan naik 800 persen. Nilai kontrak naik 454,97 persen hampir 500 persen dari 30 triliun menjadi 138,6 triliun dan insyaallah akan kita tingkatkan lagi," pungkas Prabowo.