Ketekunan Nenek Gemi Sisihkan Rp10 Ribu dari Jualan Kantong Plastik Buat Naik Haji

Nenek Gemi (93 tahun), Jemaah haji asal Kabupaten Jombang
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Jombang – Nenek berusia 93 tahun bernama Gemi, warga Dusun Jatirejo, Desa Jatirejo Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Dia adalah salah satu calon jemaah haji (CJH)  

Cegah Penyelewengan, KPK Diberi Izin Pelototi Database Haji dan Umrah

Perempuan lanjut usia ini, akan berangkat melalui kelompok terbang (kloter) 79. Nenek Gemi akan berangkat pada 20 Juni 2023 mendatang dari Pendopo Kbupaten Jombang, menuju asrama haji Surabaya, untuk selanjutnya berangkat ke tanah suci.

Ditemui di kediamannya, nenek memiliki nama lengkap Gemi Koti'ah itu mengaku bisa berangkat haji tahun ini, setelah menyisihkan sebagian uang, yang ia dapat dari menjual kantong plastik di Pasar Cukir.

Agung Wicaksono Menginspirasi dengan Pendekatan Ini untuk ITB

Dan pada tahun 2014, ia mengaku sering mendapat uang dari ke 5 anak kandungnya. Setelah menerima uang, sebagian uang dipakai modal berjualan kantong plastik di pasar.

"Uangnya yang dikasih anak saya, saya buat modal beli kantong plastik, terus saya jual lagi di pasar. Dari pada di rumah tidak ada kerjaan. Lalu uang hasil berjualan kantong plastik, setiap hari saya ambil 10 ribu rupiah," katanya, Selasa, 13 Juni 2023.

Cerdas! Prasanti Widyasih Sarli Gunakan AI untuk Meningkatkan Ketahanan Bangunan di Indonesia

Nenek Gemi (93 tahun), Jemaah haji asal Kabupaten Jombang

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

Dalam berjualan, ia menyebut tidak merinci secara detil soal untung ruginya. Ia hanya fokus menyisihkan uang Rp10 ribu, untuk keperluan ibadah haji.

"Ya untungnya tidak tentu, saya enggak tau. Tapi setiap hari saya ambil 10 ribu rupiah buat nabung ibadah haji," katanya.

Setelah hampir 6 tahun menabung, untuk ibadah haji. Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Pada tahun 2020, tabungan haji milik Gemi telah lunas. Namun, sayang ia terpaksa gagal haji karena COVID-19 melanda.

"Tahun 2020 lunas. Terus korona, ditunda tidak berangkat. Terus tahun 2023 ini baru berangkat, sendirian. Karena suami sudah meninggal," ujarnya.

Ia mengaku, saat ini ia merasa senang lantaran bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

"Ya semoga bisa lancar, bisa melakukan semua syarat ibadah haji. Dan bisa jadi haji yang mabrur," tuturnya.

Untuk menjaga kondisi fisiknya yang mulai rapuh. Ia mengaku sering olah raga pagi.  "Ya setiap hari pas pagi itu jalan kaki, keliling kampung buat jaga kesehatan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya