Bakal Kena Dam, Jemaah Haji Laki-laki Sudah Niat Ihram Tapi Masih Pakai Baju Berjahit

Jemaah Haji di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah
Sumber :
  • MCH 2023

JEDDAH – Jemaah haji yang tiba Bandara King Abdul Aziz Jeddah, sudah diimbau untuk mengenakan pakaian ihram sejak di Asrama Haji Embarkasi Indonesia. Namun, pada kenyatannya, masih banyak jemaah haji yang tiba di bandara Jeddah masih menggunakan pakaian berjahit. Jika seperti ini, seperti apa hukumnya? 

Cegah Penyelewengan, KPK Diberi Izin Pelototi Database Haji dan Umrah

Imbauan jemaah haji Indonesia gelombang dua agar sudah mengenakan pakaian ihram sejak di embarkasi Tanah Air sebenarnya berkali-kali digaungkan. Hal ini salah satunya sebagai langkah antisipasi agar jemaah haji tidak melanggar larangan ihram.

Namun ternyata masih banyak jemaah haji laki-laki yang memakai pakaian berjahit begitu tiba di Bandara Jeddah. Ada juga yang sudah mengenakan ihram tapi masih memakai jaket atau baju batik, bahkan celana. Padahal sebagian jemaah mengaku sudah niat ihram di atas pesawat saat melintasi wilayah Yalamlam. 

Hasil Mudzakarah Terkait Hukum Gunakan Nilai Investasi BPIH sampai Hukum Dam di Luar Tanah Haram

Mengenai hal ini, Kepala Seksi Bimbingan Ibadah (Kasi Bimbad) PPIH Arab Saudi Daker Bandara, Khairun Naim menyatakan bahwa jemaah yang sudah benar-benar niat ihram di atas pesawat tapi masih memakai pakaian berjahit maka dikenakan denda membayar dam.

Tidak Ingin Ada Isu Korupsi di Musim Haji 2025, Kemenag Gandeng KPK dan Kejaksaan

"Kalau dia di atas sudah niat umrah, jelas niat bukan ikut-ikutan, tentu kena dam. Sudah jelas itu melanggar larangan ihram," ujarnya saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Minggu malam, 11 Juni 2023.

Perlu diketahui, jemaah haji yang hendak masuk Mekkah melalui Jeddah punya dua pilihan untuk miqat makani (batas tempat dimulainya ihram umrah), yakni di Yalamlam dan Bandara Jeddah. Setelah miqat mereka akan langsung diantar menjalankan ibadah umrah haji atau umrah wajib setibanya di Tanah Suci.

"Tapi kan jemaah kita ini enggak semua ngerti agama, banyak yang ikut-ikut (niat). Jadi husnudzonnya karena itu kebanyakan lansia, ngakunya udah niat di atas tapi dia masih pakai peci, jaket, kaos kaki. Kok dipakai pak udah niat? 'Dingin'. Gitu kan. Artinya beliau ini tidak ngerti, enggak paham," ucap Khairun Naim.

"Nah di sini lagi kita ulang (niatnya), kita ingatkan kalau sudah niat ihram itu dilarang pakai pakaian berjahit," sambungnya.

Khairun Naim pun mengatakan, butuh bantuan para petugas kloter yang belum berangkat, tak terkecuali pembimbing yang ada di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) agar ikut mengajak seluruh jemaahnya mengenakan pakaian ihram sejak dari embarkasi di Tanah Air. Ini penting untuk memudahkan persiapan ibadah umrah para jemaah.

"Karena kalau sudah tiba di Jeddah, belum tentu ada kesempatan. Kalaupun ada kesempatan belum tentu waktunya lapang, pasti akan diburu-buru. Tapi kalau kita sudah pakai pakaian ihram, nanti kita sampai di Jeddah tinggal sholat dua rokaat kemudian niat. Lebih mudah, lebih praktis, tidak perlu mandi lagi dan sebagainya," ucap Khairun Naim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya