Jemaah Haji Indonesia Bingung Diminta Sidik Jari Petugas Provider Saudi

Jemaah Haji di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah
Sumber :
  • MCH 2023

JEDDAH – Kedatangan jemaah haji Indonesia di Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah rupanya jadi ladang bisnis untuk para penjual jasa provider lokal. Mereka hilir mudik masuk ke paviliun Bandara King Abdul Aziz, untuk menawarkan aneka paket kuota komunikasi. Satu persatu jemaah didekati.

Komentar Menohok Ivar Jenner Soal Aksi Guling-guling Pemain Arab Saudi

Mereka memberikan kartu perdana secara gratis. Namun cara mereka cukup menganggu karena terlalu agresif. Meminta foto paspor, scan kartu identitas jemaah hingga melakukan basmah atau sidik jari jemaah.  

Melihat sibuknya petugas provider membuat jemaah bingung. Sulitnya memahami bahasa Arab, membuat jemaah  akhirnya mengikuti saja apa yang diminta. Bahkan ada jemaah menduga sales provider adalah bagian dari petugas yang melakukan pendataan jemaah di paviliun. 

Terungkap, Rahasia di Balik Stamina Super Calvin Verdonk

Jemaah

Photo :
  • 1487398

"Ini apa pak," tanya salah satu jemaah yang tampak kebingungan. Setelah dijelaskan, bahwa itu kartu perdana dan mereka bisa menolak, tapi petugas provider tersebut tetap melakukan scanning id dan meminta jemaah sidik jari. Dengan muka kebingungan, jemaah tersebut hanya menuruti. 

Reaksi Kocak Pak Muh usai Timnas Indonesia Menang Melawan Arab Saudi Jadi Trending

Menanggapi ini, Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Maskat mengatakan tawaran provider itu karena kehadiran provider tersebut legal. "Sifatnya opsional, jadi jemaah yang merasa keberatan bisa menolak," kata Maskat, Sabtu, 10 Juni 2023.

Dikatakan Maskat, terkait permintaan paspor dan basma, itu juga menjadi prosuder standar dalam pendataan perdana. "Saya juga beli dari mereka. Tapi prinsip kehadiran mereka tidak terkait dengan PPIH tapi dari manajemen bandara, dan legal," tandasnya.

Manajer Arab Saudi, Herve Renard

Seperti Roberto Mancini, Herve Renard Terancam Jadi Tumbal Timnas Indonesia

Pelatih Arab Saudi, Herve Renard didesak untuk mundur dari jabatannya setelah mengalami kekalahan dari Timnas Indonesia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024