Jokowi dan Mentan SYL Diapresiasi Petani Indonesia
- Andri Mardiansyah
Padang - Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) diapresiasi oleh sejumlah petani yang hadir pada helatan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI di kota Padang, Sumatera Barat.
Fauzi, petani berusia 58 tahun yang berasal dari Desa Galis Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur menyebut bahwa Presiden Jokowi dan Mentan SYL menurutnya sudah berupaya semaksimal mungkin dalam rangka mengangkat harkat dan martabat para petani.
"Dalam artian, beliau berdua berupaya untuk kemajuan para petani dan meningkatkan hasil daripada petani. Meski di masa pandemi Covid-19, sektor pertanian masih bisa berproduksi maksimal dan diandalkan menopang perekonomian," kata Fauzi, Minggu 11 Juni 2023.
Fauzi pun berharap dengan pelaksanaan kegiatan Penas KTNA XVI ini, peserta yang sebagian besar para petani bisa menggali dan menyampaikan segala teknologi dan informasi.
"Atas nama petani kami sampaikan terima kasih kepada pak Jokowi dan pak Mentan,"ujar Fauzi yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Sinta 2.
Sama dengan Fauzi, petani dari Desa Neranti, Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin Provinsi Jambi bernama Suwarno, menganggap Mentan SYL telah menggalakkan pertanian di desa-desa atau di provinsi-provinsi. Program pertanian inovasi dari Kementan terasa di desa-desa.
"Kami yakin itu gunanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Mentan SYL menyatakan apresiasi nya kepada para petani yang telah menjadikan sektor pertanian sebagai bantalan ekonomi di masa pandemi.
"Kita harus berterimakasih kepada petani, karena pertanian menjadi bantalan ekonomi dalam menghadapi pandemi,"kata SYL.
Ke depan menurut  SYL, dunia akan dihadapkan pada ancaman krisis pangan global, di mana 30 persen produktivitas pertanian diprediksi akan terus menurun. Untuk itu, kita harus siap mengantisipasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global.
SYL menyebut jika momentum Penas KTNA XVI sebagai ajang konsolidasi emosional para petani dari sabang sampai merauke agar semakin siap dalam menghadapi tantangan dunia pertanian.
terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan jika program utama Kementan adalah juga untuk mengantisipasi El Nino.
Selain itu, kata dia, juga antisipasi krisis pangan global sebagai dampak pandemi, perubahan iklim, perang Rusia-Ukrania.
"Untuk itu saya mengajak semua untuk menyamakan langkah dalam antisipasi masalah ini,"tutup Dedi.