Penanganan TPPO Dinilai Gesit, BP2MI Apresiasi Kinerja Polri
- Natania Longdong/VIVA
Jakarta – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengapresiasi kinerja kepolisian RI, terkait pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dalam konferensi pers, BP2MI menyebut bahwa kinerja Polri telah banyak dilakukan di berbagai daerah.Â
Benny Rhamdani, menyebut bahwa melalui Kapolri Listyo Sigit, polisi telah bergerak menyikat para sindikat TPPO, yang masih bandel melancarkan aksinya. Menurutnya, kinerja Polri dapat dilihat dalam seminggu belakangan ini.Â
"BP2MI memberikan apresiasi kerja-kerja kolaboratif antara Polri dan BP2MI. Ini adalah bentuk dari pengaplikasian MOU yang kita tanda tangani bersama," ujar Benny, di Kantor BP2MI, Jakarta, Kamis, 8 Juni 2023.Â
"Dalam satu minggu ini, daerah, polda, polres, sekarang sudah bergerak. Jadi langsung terasa, langsung menggigit. Ini memberi harapan baru di tangan Pak Kapolri. Ini juga membuktikan negara hadir," tambahnya.Â
Dalam kesempatan yang sama, BP2MI juga mengapresiasi pencegahan TPPO yang dilakukan Polri, termasuk pencegahan dalam kantong-kantor pekerja migran Indonesia, pelabuhan, bandara, dan sebagainya.Â
"Kami memberikan apresiasi bagi kepolisian yang melakukan tindakan operasi terpadu dengan sigap di kantong-kantong pekerja migran, perbatasan, dan daerah-daerah rawan (TPPO).Â
Sebagai informasi, Indonesia kini mengalami darurat TPPO. Menurut World Bank, WNI yang tercatat bekerja di luar negeri mencapai 9 juta jiwa. Namun, berdasarkan catatan resmi BP2MI, hanya 3,6 juta saja.Â
"Penempatan resmi pekerja kita itu hanya 3,6 juta. Maka asumsinya 5,4 juta WNI yang bekerja di luar negeri yang tidak sesuai prosedur, yang kita yakini 90 persennya TPPO," pungkasnya.