Sepakat Berdamai, Ini 5 Hal Mengerikan Tentang Peristiwa Tawuran di Yogyakarta
- Polda DIY
VIVA Nasional - Tawuran mencekam antar dua kelompok di Kota Yogyakarta pada Minggu malam kemarin, 4 Juni 2023. Kejadian tersebut pecah di berbagai tempat diantaranya Jalan Kenari, Jalan Kusumanegara hingga Jalan Tamansiswa.
Atas terjadinya tawuran tersebut, beberapa jalan di Yogyakarta ditutup untuk sementara waktu. Penutupan jalan tersebut terjadi pada 18.00 hingga 21.30 WIB. Berikut beberapa fakta mengerikan tawuran di Yogyakarta, dilansir berbagai sumber:
1. Sejumlah Jalan Ditutup
Akibat terjadinya tawuran antar dua kelompok di Yogyakarta membuat beberapa ruas jalan di ditutup, diantaranya ada jalan Kenari, Jalan Kusumanegara dan hingga Jalan Taman Siswa.
Selain itu juga, tawuran tersebut sempat saling lempar batu antar dua kelompok massa ini. Namun tawuran tersebut bisa direndam setelah beberapa pihak kepolisian datang ke tempat kejadian.
2. Kronologi Kejadian
Menurut penuturan warga sekitar, kejadian sekitar magrib atau jam 18.00. "Tadi sekitar magrib sempat lempar-lempar batu," kata salah satu warga yang menyaksikan tawuran tersebut.
Selain itu juga, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar enggan berkomentar mengenai permasalah ini. Pihaknya masih mendalami kasus tawuran yang melibatkan dua kelompok ini. Kejadian tersebut mulai bisa dilerai sekitar pukul 21.30ketika pihak polisi sudah datang.
3. Kondisi Mulai Kondusif
Kondisi di tempat kejadian sudah mulai kondusif ketika pihak kepolisian Polresta Yogyakarta dan Brimob yang dikerahkan ke lokasi kejadian serta menjaga tempat sepanjang di lokasi kejadian.
Selain itu juga, beberapa toko yang berada di lokasi kejadian sempat tutup sementara. Mereka takut melihat kejadian tawuran antar dua kelompok ini.
4. Dua Kelompok Diamankan Polisi
Polisi berhasil mengamankan dua yaitu Brajamusti yang merupakan suporter sepakbola PSIM dan perguruan persilatan Setia Hati Teratai (PSHT). Selain itu juga, pihak kepolisian mengamankan beberapa dua kelompok tersebut.
5. Sepakat Berdamai
Dua kelompok massa dari komunitas suporter sepakbola PSIM Brajamusti dengan perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), sepakat berdamai dan menjaga keamanan serta kondusifitas Kota Yogyakarta dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Dengan ini kami menyatakan menyesalkan kejadian yang terjadi pada tanggal 28 Mei 2023 di Villa Randu Parangtritis, dan kejadian itu saat ini sudah ditangani pihak Kepolisian, dan telah diproses oleh hukum yang berlaku," kata Presiden Suporter PSIM Brajamusti, Muslih Burhanudin.
"Oleh karena itu kami meminta kepada semua pihak untuk bisa menahan diri menjaga kondusifitas dan keamanan Kota Jogja pada khususnya, dan wilayah DIY pada umumnya," lanjutnya.