Inisiasi Sirkular Ekonomi, Ganjar Eksekusi Potensi Sumber Daya Alam di Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berhasil membawa Provinsi Jateng meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023 dari Bappenas. 

Hari Guru, Pemprov Jateng Sudah Angkat 8.909 Guru Tidak Tetap Jadi PPPK

Pada penghargaan tersebut Provinsi Jateng dinobatkan sebagai daerah dengan perencanaan dan pencapaian pembangunan terbaik. Penghargaan ini telah tiga kali diterima Ganjar, yakni tahun 2019, 2020, dan 2023.

Di bawah kepemimpinan Ganjar, Pemprov Jateng dinilai dapat menyusun perencanaan berkualitas dan mencapai target-target pembangunan daerah.

7 Strategi Cerdas untuk Mengubah Krisis Ekonomi 2025 Menjadi Peluang

Penilaiannya ini tak lepas dari upaya Ganjar yang menginisiasi sirkular ekonomi hingga ke tingkat desa. Sirkular ekonomi bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, mengurangi limbah, dan mempromosikan keberlanjutan tersebut.

“Sekarang mesti kita dorong terus menerus maka mulai kita berkomunikasi dengan industri, berkomunikasi dengan kelompok masyarakat,” kata Ganjar saat ditemui di Candi Borobudur, Magelang, Jateng, dikutip Senin, 5 Juni 2023.

OJK Sebut Pilkada 2024 Bakal Beri Dampak Positif ke Ekonomi Lokal

Ganjar sendiri mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Ganjar mengeksekusi potensi sumber daya alam Jateng seperti panas matahari, gas rawa, geothermal, termasuk juga angin dan air.

Lewat sumber daya alam itu, Ganjar mampu memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat. Bahkan pemanfaatannya bisa dirasakan di rumah-rumah warga hingga instansi pendidikan.

Sebut saja pemanfaatan gas rawa sebagai pengganti gas LPG 3 Kg di Desa Krendowahono Karanganyar atau memanfaatkan panas matahari melalui PLTS atap untuk Pondok Pesantren di Kudus.

Selain itu, Ganjar juga mengembangkan proyek geothermal di kawasan Dieng Wonosobo yang digunakan untuk menyuplai energi panas bumi. Dampaknya pun akan terasa di berbagai sektor seperti masyarakat industri dan pariwisata.

Ganjar mengatakan, konsep sirkular ekonomi melalui EBT dan pendekatan green economy ini mesti dilakukan lantaran energi fosil semakin langka dan harganya juga kian mahal di pasaran.

Oleh karenanya Ganjar berupaya agar semua potensi sumber daya yang ada di Jateng bisa dimaksimalkan dengan baik agar masyarakat dapat terus meraskan manfaatnya.

“Sehingga semuanya bisa diputar menjadi satu manfaat yang lebih baik. Tentu saja gerakkan mulai kita lakukan agar semua orang (dinas-dinas terkait) berkomitmen sama,” tutur Ganjar.

Sebagai informasi, sirkular ekonomi yang diinisiasi Ganjar di Jateng sejalan dengan arah pembangunan Indonesia untuk mencapai zero emission di tahun 2060 mendatang. Upaya Ganjar ini juga menekan emisi yang ditargetkan berkurang 29 persen di tahun 2030.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya