Strategi Brigjen Adi Vivid Ciptakan Ruang Digital Aman dan Nyaman Bagi Masyarakat
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Nasional - Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Adi Vivid Agustiadi Bachtiar sedang membentuk konsep Komunitas Siber bersama jajaran Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Menurut dia, tujuan dibentuknya Komunitas Siber ini untuk menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Kita dari Direktorat Tindak Pidana Siber akan membentuk Komunitas Siber, ini terdiri dari semua masyarakat. Tujuan utamanya adalah bagaimana sama-sama menciptakan ruang digital, ruang dunia maya, ruang dunia siber yang aman, nyaman bagi siapa pun. Konsepnya hanya itu saja," kata Adi kepada VIVA pada Jumat, 2 Juni 2023.
Saat ini, kata Adi, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim sedang menyusun konsep bagaimana keanggotaannya, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Tentu saja, lanjut Adi, semua bisa menjadi peserta Komunitas Siber ini baik anggota Polri, TNI maupun masyarakat
“Semua pesertanya bebas, anggota Polri boleh, masyarakat umum boleh, sahabat dari TNI boleh, mitra-mitra juga boleh, pramuka boleh. Ini sedang kita konsepkan bagaimana metode pendaftarannya secara online seperti apa, klarifikasinya seperti apa,” ujar mantan Ajudan Presiden Joko Widodo ini.
Namun, Adi menyebut persyaratan yang tidak bisa gabung Komunitas Siber yaitu anggota partai politik atau terafilisi partai politik. Sebab, Adi menegaskan Komunitas Siber ini tidak ada kaitannya dengan kegiatan politik. Tetapi, menciptakan dunia digital atau dunia maya yang ramah bagi siapa saja.
“Semua orang bisa (gabung Komunitas Siber). Mungkin yang jelas syaratnya tidak termasuk dalam partai politik. Kalau partai politik nanti bahaya, karena ini bukan politik. Ini murni untuk sama-sama menjaga ruang digital, jauh dari politik, jauh dari cyber troof, jauh dari buzzer bukan,” kata putra mantan Kapolri Jenderal (purn) Da’i Bachtiar ini.
Menurut dia, Komunitas Siber ini nanti akan membantu polisi dan pemerintah dalam menangkal berita-berita hoax atau berita bohong. Tentunya, kata dia, polisi dan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk menciptakan dunia siber yang aman dan nyaman. Makanya, perlu dukungan masyarakat dan akan di-launching dalam waktu dekat.
“Kalau ada berita hoax, nanti Komunitas Siber sama-sama menyebarkan bahwa itu berita hoax sampai akhirnya berita itu hilang. Bahwa ada klarifikasinya. Memang perlu diatur, tidak bisa mereka sendirian. Motivasinya menjaga dunia siber aman, nyaman dan ramah. Tidak terkait masalah politik, tidak terkait pesanan-pesanan tertentu, tidak ada. Murni untuk masalah keamanan saja,” pungkasnya.