Menengok 'ATM' Pencegah Kejahatan Siber Ala Brigjen Adi Vivid

Dirsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol, Adi Vivid Agustiadi Bachtiar
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Adi Vivid Agustiadi Bachtiar memiliki ide cemerlang untuk mencegah kejahatan digital, yakni mengadakan program Jumat curhat online. Tujuannya, Polri ingin membantu mencarikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Kompolnas Minta Kapolri Tindak Tegas Anggota yang Peras Penonton DWP Asal Malaysia

Mantan Ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan program Jumat curhat online dilaksanakan setiap jam 15.00 WIB, dan sudah berjalan hampir 2 bulan. Dalam program ini, Adi Vivid mengundang narasumber atau sejumlah tokoh untuk berinteraksi dengan masyarakat.

"Diharapkan nanti dilaksanakan oleh Kasubdit Siber di seluruh Indonesia. Jadi, akan ada 34 acara yang sama dilaksanakan oleh para Kasubdit Siber," kata Adi kepada VIVA pada Jumat, 2 Juni 2023.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

Dirsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol, Adi Vivid Agustiadi Bachtiar

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Harapannya, kata dia, masyarakat bisa curhat terkait permasalahan apa saja dan dalam kesempatan itu nanti akan dibantu jalan keluarnya. Menurut dia, program Jumat curhat online ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama terkait keamanan siber.

Dimintai Keterangan, Polisi Sebut Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Masih Merasakan Sakit

"Tujuannya adalah bagaimana siber ini mengedukasi masyarakat, karena dunia siber, dunia digital itu bukan hanya milik polisi. Tentunya, masyarakat ingin dunia digital, dunia siber ini aman, ramah dan nyaman," jelas putra mantan Kapolri Jenderal (purn) Da’i Bachtiar ini.

Polisi, lanjut dia, tidak bisa bekerja sendirian sehingga harus ada kepedulian dari masyarakat untuk bagaimana menjaga dirinya sendiri, keluarga dan lingkungan lainnya dari kejahatan siber.

"Apa artinya masyarakat jadi polisi diri sendiri? Pertama, dia tidak mudah menjadi korban kejahatan siber, bagaimana paham mengamankan data pribadi, bagaimana mengklik berita-berita negatif dan menyebarkan, kemudian bagaimana mengamankan keluarga terdekat, baru keluar dari lingkungan tetangga," ujarnya.

Dengan begitu, kata Adi, apabila semua sudah sama-sama sepakat bahwa dunia siber atau digital ini memang harus dijaga sama-sama. Tentunya, ia berharap pelaksanaan Pemilu 2024 nanti akan lebih bisa dijaga sama-sama terutama dari aksi penyebaran berita bohong alias hoax.

"Hoax Pemilu 2019 ada sekitar hampir 70 persen berita hoax tentang politik. Ini jadi pelajaran kita bersama," ungkapnya.

Polisi Siber harus pakai ATM

Untuk mewujudkan program Jumat curhat online, Adi Vivid membuat 'ATM' kepada jajaran Direktorat Tindak Pidana Siber Polri di seluruh Indonesia. Namun, ATM ini bukan mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Akan tetapi, Adi menyebut ATM yang digagasnya merupakan kepanjangan dari amati, tiru dan modifikasi.

"Sebagai contoh, siber sudah bikin program Jumat curhat online. Silakan para Kasubdit Siber di wilayah itu meng-ATM program ini. Silakan diamati program yang sudah kami laksanakan, kemudian tiru dan modifikasi. Tentunya, bisa mungkin dikembangkan dengan kegiatan-kegiatan lain yang memang sesuai tupoksinya bahwa siber ini bermain di dunia online," jelas dia.

Oleh karenanya, Adi akan memberikan beberapa petunjuk bahwa kegiatan seperti ini supaya dilaksanakan sesuai karakteristik wilayah masing-masing. Sebab, ia menyadari bahwa Polda Papua dengan Polda Aceh atau Polda Metro Jaya dan Polda lainnya itu pasti akan berbeda.

"TiIdak bisa mungkin mereka meniru dengan kita peralatan yang bagus, mungkin cukup dengan handphone. Yang penting menghadirkan narasumber yang tepat, temanya juga tepat," ucapnya.

Ilustrasi serangan siber jelang pemilu.

Photo :
  • scmp.com

Sebenarnya, Adi menyebut program Jumat curhat online ini bagaimana Polisi Siber menampung permasalahan dari masyarakat. Kemudian, bahwa setiap permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat itu harus benar-benar disampaikan, bukan cuma program saja. Sementara, kata dia, ATM ini salah satu upaya mencegah jangan sampai masyarakat menjadi korban kejahatan siber.

"Iya untuk mengedukasi bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat, ini loh tren kejahatan seperti ini, bagaimana cara terhindar daripada kejahatan tersebut. Apabila sudah menjadi korban, bagaimana cara melaporkan dan kemana melaporkannya," pungkasnya.

Ilustrasi mobil polisi.

Memalukan! Aksi Polisi Peras Penonton DWP Asal Negeri Jiran Dinilai Buat Rugi Hubungan RI-Malaysia

Belasan polisi diduga memeras ratusan penonton konser DWP asal Malaysia. Modus oknum polisi itu dengan melakukan tes urine.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024