GESID Soroti Pembangunan Desa, Stafsus Jokowi Singgung Pentingnya Akselarasi

Talkshow
Sumber :
  • istimewa

VIVA Nasional - Pembangunan desa dinilai punya peranan penting dalam membentuk negara yang maju. Desa jadi masa depan paling menjanjikan sebagai basis pembangunan nasional.

Dukung Program 3 Juta Rumah, Menteri ATR Hitung Total Lahan di Luar Pulau Jawa

Demikian dibahas dalam talkshow 'Menjadikan Desa Sebagai Basis Pembangunan Nasional' yang digelar Generasi Emas Indonesia (GESID). GESID menyoroti pembangunan yang berkelanjutan di desa sehingga bisa merealisasikan desa unggul dan sejahtera.

Selain talkshow, acara juga disertai dengan pelantikan Badan Pengurus Nasional Generasi Emas Indonesia (BPN-GESID). Sejumlah tokoh hadir antara lain Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, Staf Khusus Presiden Jokowi bidang inovasi, pendidikan dan daerah terluar Billy Mambrasar, Dirjen Bina Rektor Universitas Siber Indonesia (University Cyber) Gunawan Witjaksono.

Temui Budiman Sudjatmiko, Apdesi Minta Desa Bisa Pasok Bahan Makan Bergizi Gratis

Dalam materi paparannya, Rokhmin menyampaikan RI punya potensi yang besar. Namun, kata dia, potensi itu belum terkelola secara baik.

Ilustrasi desa wisata.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin
Imigrasi Gandeng Polri dan BP2MI Cegah TPPO dari Desa

Menurut dia, hal itu banyak kompleksitas persoalan yang belum bisa diurai. Kondisi itu yang jadi hambatan pembangunan di semua level belum berjalan maksimal.

"Desa kita itu kaya hampir di semua sektor. Tapi, sayangnya belum didukung oleh sebuah kebijakan yang mumpuni," kata Rokhmin dalam talkshow di Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.

Dia mencontohkan, persoalan paling konkrit seperti impor. Padahal, RI punya banyak sekali stok sumberdaya alam di hampir semua sektor. "Yang tidak perlu lagi adanya impor secara berlebihan," ujar Rokhmin.

Adapun, staf khusus Presiden Jokowi, Billy Mambrasar menjelaskan, membangun desa perlu kerjasama dan kolaborasi yang lebih luas. Menurut dia, hal itu penting agar akselarasi pembangunan bisa secepatnya terealisasi.

"Untuk menjawab beberapa tantangan diatas, kami dari Kitong Bisa Foundation (KBF) mendorong kerjasama dengan teman-teman GESID agar apa yang menjadi keinginan kita bersama bisa terealisasi," tutur Billy.

Selain itu, dia menekankan saat ini KBF dan GESID sedang menindaklanjuti kerjasama dengan menghadirkan aplikasi yang bernama aplikasi pendamping desa. Kata dia, aplikasi itu akan segera di launching dalam waktu dekat. Menurut dia, aplikasi itu diharapkan bisa lebih memudahkan akses bagi masyarakat di pedesaan.

Sementara, Gunawan Witjaksono mengatakan ke depan perlu ada kesempatan kepada anak-anak muda. Ia menekankan demikian agar mereka bisa berkarya untuk kemajuan bangsa dan negara.

Dia bilang dalam semua kisah sukses dimana pun berada, negara-negara maju sekalipun di dunia bukan karena dari sistem, teknologi atau sumberdaya alamnya.

"Tapi, karena sumberdaya manusianya. Jadi, fokus GESID untuk melakukan penguatan terhadap kapasitas pemuda sudah sangat tepat," ujar Gunawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya