Jemaah Haji Tertua Kota Malang Gagal Berangkat karena Ini
- Uki Rama/VIVA.
VIVA Nasional – Jemaah Calon Haji (JCH) tertua asal Kota Malang, Supiyah (93) gagal berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Dia memutuskan tidak berangkat karena tidak ada pendamping dari pihak keluarga.
Anaknya Suryati (64 tahun) dan menantunya Abdul Choji (72 tahun) yang diharapkan bisa mendampingi ibadah tidak masuk kuota sebagai JCH tahun ini. Alhasil, Supiyah memutuskan untuk menunda keberangkatan. Karena dengan kondisi fisik dan usia dia membutuhkan pendamping dari keluarga.Â
"Tidak jadi berangkat tahun ini, ya tidak tega melepas sendirian. Kan harapannya bisa sama saya dan suami saya (Abdul Choji), sudah disampaikan ke KBIH. Kalau salat masih bisa berdiri, tapi untuk jalannya sudah agak kurang tenang," kata Suryati, Kamis, 25 Mei 2023.
Suryati menuturkan, bahwa tiga orang JCH ini telah mendaftar haji pada 2018 silam. Harapanya mereka berangkat pada 2021 yang lalu. Namun, karena pandemi COVID-19 mereka gagal berangkat, saat itu Pemerintah Indonesia terpaksa melarang warganya berangkat Haji.
Keluarga ini masing-masing Supiyah, Suryati dan Abdul Choji telah melunasi seluruh Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp56 juta. Bahkan untuk, Supiyah sudah menerima perlengkapan Haji seperti baju ihram untuk haji, mukena dan tas.Â
"Bayar awal itu Rp25 juta, kemudian ada tambahan Rp31 juta jadi total Rp 56 juta, dilunasi tanggal 5 Mei 2023 lalu. Kalau tahun ini saya belum siap, karena sendirian," ujar Suryati.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Mukhlis mengatakan bahwa banyak JCH lansia dan pasangan suami istri menunda berangkat haji karena menunggu bisa berangkat berbarengan. Sementara, untuk ketentuan haji tahun ini tidak ada pendamping anggota keluarga bahkan bagi JCH lansia.Â
"Alasan yang memilih tidak berangkat, juga ada yang akan melahirkan, hamil, sedang sekolah di luar negeri dan alasan lainnya. Tidak membatalkan, jadi menunggu pendampingnya ada mungkin tahun depan, atau tahun depannya lagi, tunggu pendamping masuk porsi," tutur Mukhlis.