Komisi IX DPR RI Dorong BKKBN Masifkan Sosialisasi Bahaya Stunting
- Dokumentasi
VIVA Nasional – Anggota Komisi IX DPR-RI, Nur Nadlifah menanggapi pernyataan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mengklaim masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat atas bahaya stunting atau gizi buruk.
Nadlifah menyebut pernyataan BKKBN menunjukkan lembaga itu harus semakin sering mensosialisasikan bahaya stunting kepada masyarakat.
"Saya setuju dengan pernyataan Kepala BKKBN terkait rendahnya kesadaran masyarakat akan bahaya stunting. Tapi sebenarnya itu juga menunjukkan lembaga ini harus semakin memasifkan informasi dan sosialisasi bahaya stunting ke seluruh kelompok masyarakat, terutama kepada kalangan ibu dan perempuan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu sore, 25 Mei 2023.
Nadlifah pun mendesak BKKKBN memanfaatkan seluruh sumber daya untuk mengatasi masalah tersebut, di tengah era perkembangan informasi yang cepat dan beragam.
Menurutnya, BKKBN seharusnya bisa memanfaatkan platform apapun untuk meningkatkan pemahaman dan literasi masyarakat akan bahaya stunting.
"BKKBN harus menggunakan seluruh sumber daya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran atas bahaya stunting. Seluruh platform penyebaran informasi, mulai dari media mainstream hingga sosial media harus digunakan BKKBN untuk menyampaikan pesan dan konten tentang bahaya stunting," ujarnya.
Pimpinan Muslimat NU ini juga percaya banyak generasi muda yang sebenarnya mulai peduli dengan isu-isu kesehatan, termasuk stunting. Karena itu, baginya, pekerjaan rumah BKKBN justru adalah membuat konten dengan pesan-pesan yang sederhana dan menarik.
"Saya percaya generasi Milenial dan gen Z itu cukup aware dengan persoalan stunting. Nah, tugas saya dan BKKBN sekarang adalah memaksimalkan literasi dan pasokan informasi kepada mereka."
Sebelumnya, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo rendahnya kesadaran masyarakat atas isu stunting, yang justru menjadi masalah terbesar dalam pengentasan stunting. Kondisi stunting di Indonesia diduga semakin memburuk seiring dengan terjadinya pandemi COVID-19.
Mengacu pada Kementerian Kesehatan RI, angka stunting pada Tahun 2022 di Indonesia sebesar 21,6 persen. Angka itu turun jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang berada pada level 24,4 persen.