Pengacara Natalia Rusli Ungkap Beda Keterangan Verawati dan Suami Saat Sidang
- Dok. Istimewa
VIVA Nasional – Kuasa hukum Natalia Rusli, Kasyumi Kamal mengungkap fakta persidangan penipuan korban Indosurya Verawati Sanjaya yang digelar pada hari Selasa 16 Mei 2023 lalu. Menurut Kasyuni, Verawati dan suaminya Roni Sumenep sempat berbeda pendapat serta terlihat mengungkap keterangan berbeda.
"Waktu kesaksian di depan majelis hakim, itu Verawati dan suaminya ada miss komunikasi," kata Kasyumi kepada wartawan, Minggu, 21 Mei 2023.
Pengacara Natalia Rusli (baju oranye)
- VIVA/Andrew Tito
Kasyuni menjelaskan, keterangan yang membuat Verawati berselisih paham dengan suaminya yaitu masalah penanda tanganan surat kuasa. Selain itu, Roni Sumenep pun mengaku telah menanda tangani surat perjanjian jasa hukum (PJH).
"Dalam surat perjanjian itu nanti ada point apa yang diterima lawyer dan si kliennya," tuturnya.
Roni diduga tidak bisa mengingat arahan dari Verawati Sanjaya sebelum memberikan kesaksian di hadapan hakim. Sehingga keduanya kerap memberikan keterangan yang berbeda di hadapan majelis hakim.
Sebelumnya, Verawati hadir di sidang lanjutan kasus penipuan terdakwa Natalia Rusli pada Selasa (16/5/2023) lalu.
Pada sidang sebelumnya, Verawati Sanjaya berhalangan hadir dan mengaku terpapar Covid-19. Namun, Verawati tidak menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari dan hadir di ruang sidang PN Jakarta Barat pada Minggu berikutnya.
Ilustrasi pengadilan.
- Pixabay
Ada dugaan, surat Covid-19 Verawati palus karena data pasien yang terpapar tidak terdaftar di Kemenkes RI.
Verawati dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Senin (15/5/2023) malam dan ketika hadir di persidangan korban Indosurya itu tak bisa menujukan surat bebas Covid-19.
Tim kuasa huku. Natalia Rusli meminta eks kliennya itu untuk menunjukkan surat keterangan sembuh Covid-19.
Sidang Korupsi Crazy Rich PIK, Hakim Desak Auditor BPKP Blak-blakan soal Kerugian PT Timah
Majelis hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat turut meminta penjelasan kepada salah satu auditor investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Suaedi te
