Pekerja Migran Indonesia Jadi Korban Pemalakan di Bandara Lombok, Ini Kata Angkasa Pura I
- Antara/ Budi Afandi
VIVA Nasional – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru tiba di Bandara Internasional Lombok, pada Minggu malam, 14 Mei 2023 diduga menjadi korban pemalakan di Terminal Penjemputan Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok.
PMI asal Lombok Timur yang baru pulang dari Malaysia mulanya ditawarkan jasa transportasi oleh oknum pemuda di sana, namun karena telah memiliki jemputan, oknum pemuda tersebut memaksa korban untuk meminta uang Ringgit Malaysia.
Oknum pemuda itu terus mengikuti PMI tersebut meskipun telah dikatakan tidak ada uang Ringgit.
Humas AP I Bandara Internasional Lombok Arif Haryanto mengimbau masyarakat apabila mengalami tindakan tidak menyenangkan selama di Bandara Lombok, agar melaporkan ke pihak bandara.
"Apabila masyarakat mengalami hal yang tidak menyenangkan selama di Bandara Lombok, diharapkan untuk dapat segera melaporkannya kepada pihak bandara agar bisa dilakukan penelusuran lebih lanjut," katanya Selasa, 16 Mei 2023.
Masyarakat dapat melapor kejadian tersebut baik melalui sambungan telepon atau dapat mendatangi petugas keamanan bandara.
"Laporan ini bisa disampaikan melalui nomor telepon 172, mendatangi petugas keamanan bandara (Airport Security) di Security Command and Control Room (SCCR) yang ada di area lobby terminal, atau ke petugas BKO TNI/Polri yang ada di area selasar," ujarnya.
Pihak keamanan akan menindaklanjuti laporan masyarakat yang mengalami kejadian tidak menyenangkan selama berada di Bandara Lombok.
"Selanjutnya tentunya kami akan menindaklanjuti dan memproses pelaporan tersebut jika memang laporan tersebut dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung yang cukup,” katanya.
Dia mengatakan kejadian dugaan pemalakan tersebut akan menjadi bahan evaluasi Bandara Lombok di waktu mendatang. "Kami akan menjadikan bahan evaluasi. Terima kasih atas informasinya," ujarnya.
Arif mengatakan pihak Bandara Lombok dan petugas keamanan secara rutin juga melakukan patroli dan sweeping untuk mencegah terjadinya tindakan yang merugikan masyarakat.
"Selain itu, kami bersama BKO TNI/Polri akan meningkatkan kegiatan patroli rutin dan sweeping untuk mencegah terjadinya tindakan yang merugikan pengguna jasa di area bandara," sambungnya