Penolakan Konser Coldplay di Indonesia, Abu Janda: Saya Belum Dengar LGBT Jadi Teroris Sih
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Nasional – Konser grup band asal Inggris, Coldplay yang rencananya digelar pada 15 November 2023 mendapat penolakan keras dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Hal ini dikarenakan personil Coldplay, Chris Martin dan kawan-kawan dikabarkan mendukung kampanye LGBT.
Terkait dengan hal itu, pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda merasa heran mengapa dukungan Chris Martin terhadap kelompok gay dan LGBT dipermasalahkan. Sebab, dukungan itu merupakan hak pribadi dari Chris Martin dan kawan-kawannya.
Pun, sampai saat ini Abu Janda juga menegaskan belum pernah mendengar adanya kelompok gay atau LGBT melakukan hal yang membahayakan masyarakat. Seperti aksi terorisme hingga pengeboman.
"Chris Martin vokalis Coldplay memang dukung hak para gay dan LGBT. So what? Yang pasti saya belum pernah mendengar ada gay dan LGBT jadi teroris ngebom gereja sih," kata Abu Janda melalui cuitan di instagramnya @permadiaktivis2, seperti dikutip VIVA, Selasa, 16 Mei 2023.
Sebelumnya diberitakan, Persaudaraan Alumni (PA) 212 menolak keras konser Coldplay yang akan digelar pada 15 November 2023 mendatang. Penolakan itu disampaikan langsung Wasekjen PA 212 Novel Bamukmina.
Menurut Novel, Chris Martin dan kawan-kawannya merupakan pendukung kampanye Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
"Saya mengimbau kepada promotor dan panitia agar membatalkan niatnya mendatangkan Coldplay karena masih banyak grup musik yang tidak beraliran mendukung LGBT dan atheis daripada dirugikan seperti gagalnya konser Lady Gaga dan Miss World serta aktris porno Miyabi” kata Wasekjen PA 212 Novel Bamukmina, Minggu, 15 Mei 2023.
Tak tanggung-tanggung, Novel bahkan menyebut pihaknya akan mengepung bandara dan memblokir Stadion Gelora Bung Karno jika pihak promotor tetap nekat menyelenggarakan konser Coldplay di Indonesia.
"Kalau masih nekat, maka kita akan gelar aksi besar dengan memblokir lokasi atau kita akan kepung bandara," imbuhnya.
Lebih lanjut, alasan PA 212 menolak kehadiran Coldplay di Indonesia, karena personel band asal Inggris tersebut penganut paham atheis, yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. “(Itu) sangat bertentangan dengan nilai agama dan Pancasila. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia Muslim. Jadi sebaiknya kita tolak (rencana konser Coldplay)," tambahnya.