Ditembak OTK hingga Berlumur Darah, Ini Sederet Kontroversi Habib Bahar
VIVA Nasional – Habib Bahar Bin Smith dikabarkan ditembak oleh orang tak dikenal pada Jumat, 12 Mei 2023. Dari informasi yang dihimpun, penembakan terjadi sekitar 08.00 atau 09.00 WIB.
Habib Bahar ditembak bagian perut. Namun, kondisi dan penyebab insiden tersebut belum bisa dipastikan lebih lanjut lantaran visum belum keluar.
Seperti apakah sosok Habib Bahar yang memiliki riwayat kontroversi yang cukup menarik perhatian? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dihimpun dari berbagai sumber.
Sosok Habib Bahar
Habib Bahar Bin Smith merupakan seorang tokoh Islam yang terkenal di Indonesia. Ia lahir di Manado pada 23 Juli 1985 dari keluarga yang berasal dari Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith.
Ayah Habib Bahar bernama Sayyid Ali bin Alwi bin Smith, dan ibunya, Isnawati Ali. Habib Bahar merupakan anak pertama dari 7 bersaudara.
Pada tahun 2009, Habib Bahar menikah dengan Fadlun Faisal Balghoits dan dikaruniai empat orang anak. Anak-anaknya masing-masing bernama Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Syarifah Aliyah Zharah Hayat Smith, Syarifah Ghaziyatul Gaza Smith, dan Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith.
Habib Bahar dikenal sebagai seorang tokoh agama karena kiprahnya sebagai pemimpin dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor pusat di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Organisasi ini didirikan pada tahun 2003 dan bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam di Indonesia. Selain itu, Habib Bahar juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang, Bogor.
Pondok pesantren ini didirikan pada tahun 2007 dan memiliki tujuan untuk mendidik generasi muda Indonesia dengan nilai-nilai agama Islam yang benar dan sesuai dengan ajaran Rasulullah.
Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin telah berhasil mencetak banyak ulama dan tokoh agama yang kini aktif di berbagai daerah di Indonesia. Habib Bahar juga dikenal dekat dengan ormas Islam bentukan Muhammad Rizieq Shihab (Habib Rizieq), yaitu Front Pembela Islam.
Ormas ini didirikan pada tahun 1998 dan bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam di Indonesia, khususnya terkait dengan masalah agama dan politik.
Kontroversi Habib Bahar
Meskipun memiliki kiprah yang besar di dunia Islam di Indonesia, Habib Bahar juga sering menjadi kontroversi karena sikap dan ucapannya yang dianggap provokatif dan radikal.
Pada November 2018, ia dilaporkan polisi karena kedapatan menghina Presiden RI Joko Widodo. Habib Bahar menyebut Jokowi layaknya ‘banci’ saat berceramah.
Di tahun yang sama, Bahar menganiaya seorang sopir taksi online. Penganiayaan terjadi pada 4 September 2018 di kediaman Bahar di Perumahan Bukit Cimanggu, Kecamatan Tanah seral, Kota Bogor.
Bahar menghajar sopir taksi tersebut karena diduga istrinya digoda oleh sopir taksi. Diketahui jika kala itu istri Bahar, Jihana Rokayah habis belanja dari Jakarta yang pulang pada malam hari.
Pada 2019, ia divonis 3 tahun penjara karena kasus penganiayaan terhadap dua santri yang mirip dengan dirinya.
Kemudian pada 2021, ia terlibat perkelahian dengan narapidana kasus pembunuhan, Ryan Jombang, diduga terkait utang piutang.
Selanjutnya pada 2022, Bahar jadi tersangka berita bohong. Kasus tersebut berawal dari ceramahnya yang diduga menyindir Jenderal Dudung Abdurachman yang kala itu menjabat sebagai KSAD. Ceramahnya itu pun viral di media sosial.