Kombes Ignatius Sebut Pekerja Proyek BTS Kominfo yang Disandera KKB Sudah Dibebaskan

Kepala Bidang Humas Polda Papua Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo
Sumber :
  • Aman Hasibuan (Papua)

VIVA Nasional – Sejumlah pekerja pembangunan base transceiver station (BTS) milik Bakti Kominfo saat ini sudah berhasil dibebaskan. Mereka diketahui telah menjadi sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Okbibab, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

UMP Jakarta 2025 Bakal Diumumkan Setelah Pilkada

"Sudah (dibebaskan 4 pekerja) bersama warga distrik Okbab," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi wartawan pada Minggu 14 Mei 2023.

Detik-detik Kantor BKPSDM Mappi Papua Dibakar Massa Gara-gara Tak Terima Hasil CPNS

Kendati demikian, Ignatius masih belum dapat merincikan kondisi para pekerja Proyek BTS itu. Pasalnya, pihak Polda Papua masih mempersiapkan proses evakuasi kepada para pekerja tersebut.

"Saya masih menunggu update info dari Kapolres Pegunungan Bintang. Sementara sedang dipersiapkan rencana evakuasi," kata dia.

Semua Provinsi di Papua jadi Perhatian Bawaslu Terkait Kerawanan di Pilkada Serentak

Sebelumnya diberitakan, sejumlah pekerja proyek Tower BTS Telkomsel disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 12 Mei 2023.

Adapun nama-nama pekerja yang masih disandera antara lain Asmar, seorang staf PT. IBS (luka di bahu kanan), Peas Kulka, staf distrik, Senus Lepitalem, seorang pemuda dari distrik Borme, dan Fery, staf PT. IBS (luka di bahu kiri).

Hal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dikonfirmasi, Sabtu, 13 Mei 2023.

Benny mengatakan, enam orang pekerja Tower BTS Telkomsel yang dipimpin oleh Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan Bintang Alverus Sanuari, berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan Pesawat Elang Air pada pukul 08.30 WIT.

Namun, saat tiba di Lapangan Terbang Okbab, langsung dihadang oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok KKB. Kelompok tersebut menggunakan senjata tajam, seperti parang, dan melakukan kekerasan fisik terhadap tiga orang pekerja.

“Alverus Sanuari beserta salah satu korban luka yang bernama Benyamin Sembiring, dibebaskan untuk kembali ke Oksibil. Mereka tiba di Bandara Oksibil sekitar pukul 11.00 Wit dan langsung dilarikan ke RS Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, hingga saat ini, masih terdapat empat orang yang disandera oleh kelompok tersebut. Dua di antaranya mengalami luka akibat penganiayaan,” jelas Benny.

Benny menuturkan, pihak KKB mengajukan tuntutan tebusan sebesar Rp 500 juta sebagai syarat pembebasan para sandera. Tuntutan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, dan langkah-langkah sedang diambil untuk menangani situasi ini dengan cepat dan mengamankan keselamatan para sandera.

Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin, Asisten 1 Nicolaus Urobmabin, dan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi, tokoh adat setempat, serta satuan tugas TNI-Polri dan Ops Damai Cartenz telah mengadakan rapat guna merumuskan langkah-langkah penanganan. 

Kapolres mengatakan, Pemerintah daerah dan aparat keamanan telah menjalin komunikasi melalui tokoh adat Okbab setempat, untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi para korban.

“Upaya negosiasi dan penyelesaian secara damai menjadi prioritas, namun tetap memperhatikan hukum dan kebijakan yang berlaku. Pemerintah berharap dapat mengatasi situasi ini dengan cepat dan memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat,” kata Kapolres.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya