Puluhan Bangkai Babi Ditemukan di Saluran Irigasi, Diduga Terjangkit Virus
- tvOne/Haswadi.
VIVA Nasional – Puluhan bangkai ternak babi menumpuk di saluran irigasi, Desa Rinjani, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Bangkai babi ini sudah mengeluarkan aroma busuk dan mengganggu warga sekitar.
"Sudah kita kuburkan menggunakan alat berat, dan saat ini kami masih menyelidiki siapa pemilik ternak-ternak ini," kata AKP Muhajir, Kapolsek Wotu, melansir tvOnenews, Jumat 12 Mei 2023.
Muhajir menduga bangkai babi yang ditemukan warga di saluran irigasi itu berasal dari luar Desa Rinjani yang hanyut terbawa arus. "Tapi masih kita selidiki. Bangkai babi ini ada dua titik, jumlahnya 15 ekor," ujarnya.
Polisi menduga, babi-babi ini mati akibat penyakit dan dibuang pemiliknya. Sementara itu, informasi yang dihimpun dari saksi mata, bangkai babi ini jumlahnya ratusan. Bahkan kata sumber tadi, bangkainya ada yang berserakan di pinggir sungai dan sudah ada yang hanyut sampai ke laut.
"Baunya sangat menyengat, kita tidak bisa mendekat," kata sumber tadi.
Babi ini mati diduga akibat virus dan jumlahnya mencapai ratusan. Karena kata sumber tadi, ternak babi ini tiap hari ada yang mati. "Kalau ada yang mati biasanya dikubur tapi ada juga yang tidak mau repot langsung saja dibuang ke saluran irigasi," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Luwu Timur, Amrullah, ribuan ternak babi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan terjangkit Virus ASF atau African Swine Fever. Virus asal Afrika ini menular sangat cepat dan mematikan.
"Penyebab kematian ternak babi ini sudah terdeteksi. Positif virus ASF," kata Amrullah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Luwu Timur.
Amrullah menambahkan bentuk akut virus ASF ini ditandai demam tinggi, depresi, kehilangan nafsu makan, pendarahan di kulit dan diare. Ternak babi yang tertular virus ini akan mati dalam waktu 6 -20 hari.
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur saat ini kata dia, sudah mengeluarkan imbauan pada peternak agar tidak menerima atau membawa keluar ternak babi dari Luwu Timur.
"Pengawasannya kita perketat dan staf kita sudah turun ke lapangan bersama dokter hewan," ujarnya.
Laporan: tvOne/Haswadi.