Ledakan dan Semburan Lumpur Hantam Ponpes Nurul Amaliyah di Kalbar
- Dok. BPBD Kalbar
VIVA Nasional – Warga Pondok Pesantren Nurul Amaliyah, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dikagetkan adanya ledakan disertai pecikan api dan semburan lumpur yang begitu dahsyat menghantam dinding salah satu bangunan pesantren. Insiden ledakan itu viral di media sosial.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amaliyah, Mualim Waheed, ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Menurutnya kejadian tersebut diduga disebabkan adanya pengeboran sumur.
“Setelah dilakukan pengeboran sumur, tepat di kedalaman 40 meter terjadi ledakan, percikan api, semburan lumpur dan pasir,” kata Mualim Waheed.
Menurut Mualim Waheed beruntung di saat peristiwa itu terjadi saat hujan deras, sehingga api tidak menyebar kemana-mana.
“Akibat dari semburan itu terjadi kerusakan pada bagian bawah di salah satu bangunan di Ponpes tersebut,” tuturnya.
Beruntung dalam peristiwa ini tidak menyebabkan korban jiwa dan pengeboran untuk pembuatan sumur dihentikan sementara.
“Langkah yang kami ambil yakni terutama untuk keselamatan masyarakat setempat. Di mana kami mengimbau agar masyarakat untuk tidak berada di sekitar lokasi, guna mengantisipasi adanya semburan susulan,” tuntas Mualim Waheed.
Ketua Satgas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat (Kalbar) Daniel mengatakan, peristiwa semburan lumpur panas ini merupakan yang kedua kalinya. Maka dari itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui apakah daerah tersebut ada potensi gas alam.
“Kita juga sudah memberikan arahan kepada pihak Ponpes, apabila semburan ini muncul lagi dalam intensitas yang lama, penghuni pondok dapat diungsikan ke tempat yang aman,” kata Daniel kepada wartawan, Senin malam.
Daniel menjelaskan, Tim Reaksi Cepat BPBD Kalbar sudah turun ke lokasi untuk melakukan assesmen.
Ponpes Nurul Amaliyah memiliki 400 santri dan santriwati yang tinggal di asrama sehingga memerlukan sumber air untuk keperluan sehari-hari.
“Atas kebutuhan air itu, pihak ponpes membuat sumur bor,” ucap Daniel.
Adapun dari kejadian ini yang terdampak yaitu satu unit bangunan laboratorium berserta isinya seperti komputer, meja dan kursi, serta dokumen yang rusak akibat semburan lumpur.
"Bangunan laboratorium berpotensi miring atau rusak berat, namun tidak ada korban jiwa," tegasnya.
BPBD Kalbar sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Mempawah untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna mengetahui apakah di area tersebut ada potensi gas alam.
"Apabila ada kejadian lagi segera berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa dan kecamatan," tutupnya.