Satu Mahasiswa NTB Pilih Bertahan di Sudan Walau Dilanda Perang

Kedatangan 385 WNI dari Sudan
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Sebanyak 42 warga Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menjadi korban perang saudara di Sudan, dipulangkan ke Indonesia. Masing-masing warga di Sudan berprofesi sebagai pelajar, tenaga kerja dan kepentingan lain.

Pada kloter pemulangan 1 dan 2, ada sebanyak 23 warga NTB yang tiba di Bandara Lombok, Senin, 1 Mei 2023. Kemudian 10 mahasiswa tiba di Lombok pada Rabu, 3 Mei 2023. Sisanya telah dijemput keluarga di Jakarta.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Nurhandini Eka Dewi, mengatakan ada satu mahasiswa asal NTB yang enggan pulang ke Indonesia dan memilih bertahan di Sudan.

“Satu orang bertahan di Sudan,” katanya dikonfirmasi Jumat, 5 Mei 2023.

Mahasiswa tersebut enggan pulang, karena memiliki pengalaman buruk saat di luar negeri. Sebelumnya dia pernah di Yaman, namun saat konflik Yaman meletus, dia pulang ke Indonesia. 

Tetapi begitu konflik mereda dan ingin kembali ke Yaman, justru sulit untuk kembali. Dia tidak ingin hal yang sama terjadi dengannya saat meninggalkan Sudan.

“Yang bersangkutan pernah di Yaman. Saat konflik Yaman dia pulang dan kesulitan kembali ke Yaman, karena itu saat ini dia bertahan di Sudan,” kata mantan Kadis Kesehatan NTB ini.

Meski demikian, mahasiswa tersebut telah menjauh dari lokasi konflik di Sudan. “Dia menjauh dari daerah konflik dengan harapan setelah suasana tenang bisa langsung mengikuti perkuliahan lagi,” ujarnya.

Demo Massal di Kota-kota Besar Spanyol Pecah, Tuntut Pemerintah Setop Jual Senjata ke Israel

Eka menjelaskan, Pemerintah Indonesia telah maksimal memulangkan seluruh WNI dari Sudan. Saat tiba di Jakarta, giliran pemerintah provinsi memulangkan kembali ke daerahnya.

“Pemerintah provinsi memaksimalkan pemulangan mahasiswa dari Jakarta ke NTB,” katanya.

Terpopuler: Harta Kekayaan Keluarga Mahasiswi Kedokteran yang Aniaya Ketua Koas, Isi Surat Wasiat dari Orangtua Bayi
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (istimewa dok PP Muhammadiyah)

Muhammadiyah: Wacana Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD Mesti Dikaji Multiaspek

Ketua Umum Muhammadiyah menyebut wacana terkait pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD perlu dikaji dari berbagai aspek oleh pemerintah dan legislatif.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024