HMI Minta Australia dan Selandia Baru Tak Campuri Urusan di Papua

Aksi unjuk rasa di Kedubes Australia dan Selandia Baru
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Hubungan baik Indonesia dengan Australia dan Selandia Baru, diharapkan tidak menjadi alasan bagi kedua negara tetangga itu untuk mencampuri konflik yang ada di Bumi Cendrawasih.

Presiden Prabowo Setuju Pemindahan Tahanan Terpidana Narkoba Bali Nine

Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta, Asri Lesilawang menyatakan konflik yang terjadi di Tanah Papua adalah sepenuhnya konflik dalam negeri dan tak membutuhkan campur tangan dari negara lain.

"Demo hari ini, kami dari HMI Jakarta mendatangi Kedubes Australia dan Kedubes Selandia Baru untuk menyampaikan bahwa beberapa tuntutan terkait konflik di Papua," kata Asri Lesilawang selaku koordinator aksi, Kamis, 4 Mei 2023.

Bursa Asia Kinclong Seiring Indeks Australia Cetak Rekor, Investor Nantikan Sederet Data Ekonomi

Ia menyatakan tuntutan ini didasarkan atas dugaan Pemerintah Australia dan Pemerintah Selandia Baru mencoba untuk mengadudomba antara Pemerintah Indonesia dengan masyarakat Papua.

KKB Berulah Jelang Pilkada Serentak, 2 Tukang Ojek di Puncak Papua Tewas Ditembak

"Ada TNI dan Polri yang bisa menyelesaikan permasalahan Papua, tanpa perlu melibatkan pihak Australia maupun Selandia Baru," tuturnya.

Adapun pernyataan yang disampaikan oleh HMI Jakarta adalah pertama, konflik di Papua merupakan permasalahan dalam negeri Indonesia, tak boleh dicampuri oleh negara asing. Sebagaimana, Indonesia juga tak pernah mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Kedua, menolak keterlibatan pihak Australia dan Selandia Baru, baik keterlibatan secara langsung maupun tidak langsung, terkait penyanderaan warga Selandia Baru oleh KKB di Papua.

Ketiga, apabila ditemukan keterlibatan atau intervensi Australia maupun Selandia Baru, dalam konflik di Papua, sudah seharusnya Pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan kedua negara tersebut.

"Aksi kali ini diikuti oleh 53 orang. Bentuknya aksi murni. Dan tidak ada dari pihak Kedubes yang menemui kami. Jika, memang masih ada campur tangan dari kedua negara tersebut terhadap konflik Papua, kami akan melakukan aksi kembali dengan jumlah massa yang lebih besar" pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya