FAO dan Australia Dukung Indonesia Setop Penyebaran PMK dan LSD pada Ternak

Sapi dengan benjolan disebabkan oleh Penyakit Kulit Berbenjol di Riau.
Sumber :
  • FAO/Eko Prianto

VIVA Nasional – Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Pemerintah Australia berkolaborasi untuk mendukung pemerintah Indonesia, guna menghentikan dan mengendalikan penyebaran Penyakit Kulit Berbenjol (Lumpy Skin Disease-LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Tanah Air.

Bursa Asia Kinclong Seiring Indeks Australia Cetak Rekor, Investor Nantikan Sederet Data Ekonomi

Pemerintah Australia memberikan dukungan untuk mengurangi dampak penyakit tersebut, dengan memberi kontribusi sebesar AUD1.200.000 (US$792.000 atau sekitar Rp12 miliar).

“Warga Australia memiliki sejarah yang membanggakan untuk membantu tetangga dekat kami, dan kami sangat senang untuk membantu menghentikan penyebaran lebih lanjut penyakit kaki dan mulut (PMK) dan LSD di wilayah ini,"  ujar Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia Murray Watt seperti dilansir dalam siaran pers FAO, Kamis, 4 Mei 2023.

Setelah Mary Jane, Menko Yusril: Prancis dan Australia Ajukan Permohonan Pemindahan Narapidana

Watt menambahkan, "Upaya ini membutuhkan sumber daya yang signifikan, keahlian teknis dan kolaborasi, dan kami akan terus bekerja sama untuk saling mendukung dan berbagi pengetahuan."

Sapi dengan benjolan disebabkan oleh Penyakit Kulit Berbenjol di Riau.

Photo :
  • FAO/Eko Prianto
Kapal Perang Canggih Australia HMAS Adelaide Berlabuh di Jakarta, Ini Misinya

FAO bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia meningkatkan kapasitas para petugas kesehatan hewan di lapangan dan para peternak untuk membantu mencegah dan mengendalikan wabah LSD dan PMK.

"Peternakan adalah komponen penting dari banyak ekonomi pedesaan, menyediakan makanan, pendapatan, dan mata pencaharian bagi jutaan orang di seluruh dunia. Mengontrol dan memberantas penyakit seperti PMK dan LSD sangat penting untuk melindungi mata pencaharian ini dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat pedesaan," kata Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor-Leste Rajendra Aryal. 

“FAO berkomitmen penuh untuk mendukung negara-negara anggota kami dalam mencapai tujuan ini," ujarnya menambahkan.

Meskipun tidak mengancam kesehatan manusia, LSD dan PMK adalah penyakit virus yang sangat menular yang menyerang sapi dan hewan ternak lainnya. Lebih dari 600.000 hewan di Indonesia telah terinfeksi PMK dan lebih dari 11.000 telah mati dan peternak terpaksa memotong 15.000 ternak lainnya. 

Indonesia telah bebas dari PMK selama lebih dari 30 tahun, tetapi pada September 2022, pemerintah melaporkan bahwa wabah PMK telah terdeteksi di 24 dari 34 Provinsi. Sejak itu, tiga provinsi lainnya telah tertular. Sementara itu, LSD telah menginfeksi lebih dari 22.000 hewan di 13 provinsi di Indonesia, seiring dengan berlanjutnya wabah. Potensi kerugian ekonomi setiap tahun akibat wabah PMK bisa mencapai Rp1 triliun. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya