Wanita Tewas Terjatuh dari Lift, Ombudsman Sebut Pelayanan Publik Bandara Kualanamu Kurang Baik

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/BS Putra

VIVA Nasional – Ombudsman RI Perwakilan Sumut terus mendalami adanya indikasi penyelenggaraan pelayanan publik kurang baik di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang. Ini menyusul ditemukannya mayat wanita bernama Asiah Sinta Dewi Hasibuan di lift Bandara tersebut.

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

"Kita punya catatan, (seharusnya) ada jaminan keselamatan dan kenyamanan. Tapi, pelayanan publik Kualanamu kurang baik. Aspek pelayanan dan penyelenggaraan pelayanan publik di Bandara Kualanamu kurang baik," ucap Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar saat dikonfirmasi VIVA, Rabu, 3 Mei 2023.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar saat Sidak Bandara Kualanamu.

Photo :
  • VIVA/B.S Putra
Libur Nataru, Bali dan Surabaya Dominasi Penerbangan Terpadat di Bandara Soetta

Abyadi mengatakan, Bandara Kualanamu berstandar Internasional dan bekerja sama dengan perusahaan asing, sehingga pelayanan publik di bandara tersebut harus menjadi contoh dan ada catatan perbaikan ke depannya.

"Konstruksi lift kurang pas, dan kurang memberikan keamanan dan keselamatan," kata Abyadi.

Tiga Bandara Ini Dalam Pantauan Khusus AirNav Buntut Cuaca Ekstrem saat Nataru

Pada umumnya, Abyadi mengungkapkan lift pintunya hanya satu. Tapi, ini ada dua pintu di Bandara Kualanamu. Sehingga, dia menilai ini dapat membuat pengguna lift jadi bingung saat masuk dan keluar lift.

"Kita naik pintu A, keluarnya di pintu B. Begitu dilakukan korban lah. Pintu yang jatuh korban, bukan pintu keluar. Karena itu, dinding pintu kaca. Terbuka pintu lift dan ada ruang kosong, sekitar 50 cm. Seharusnya, tidak ada ruang kosong, kalau tidak ada ruang kosong, tidak terjatuh," ucap Abyadi.

Kronologi

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar saat Sidak Bandara Kualanamu.

Photo :
  • VIVA/B.S Putra

Berdasarkan kronologi kejadian, pada Senin malam, 24 April 2023, sekitar pukul 19.30 WIB. Asiah mengantar keponakan bersama ibu keponakan itu, ke Bandara Kualanamu. Karena, keponakan korban akan terbang ke Malaysia.

Usai menemani keponakannya, check in di lantai dua Bandara Kualanamu. Ia bersama kakak kandungnya pun turun menuju mobil mereka di parkiran. Tidak lama berselang, keponakan korban, menelepon Asiah untuk naik kembali ke lantai dua karena ada mau disampaikan secara langsung.

Di dalam lift, korban sempat menelepon ke keponakan itu dan mengatakan dirinya terjebak dalam lift itu. Kakak korban saat itu yang juga berada di Bandara Kualanamu langsung mendatangi sekuriti Bandara untuk meminta pertolongan mencarikan Asiah. Karena, ditelepon ke handphone korban sudah tidak diangkat.

Pihak keluarga meminta kepada pengelola Bandara Kualanamu untuk membuka rekaman CCTV lift. Namun, karena harus ada prosedur dan persyaratan yang perlu dilengkapi, sehingga tidak diberikan izin.

Pihak keluarga juga sempat diperlihatkan rekaman kamera pemantau. Namun, dari sisi lain, yaitu saat korban memasuki lift. Hal ini juga yang membuat pihak keluarganya kecewa. 

Hingga Selasa dini hari, 25 April 2023, keluarga terus mencari keberadaan korban tanpa ditemani pihak Bandara. Mayat Asiah, akhirnya ditemukan setelah tiga hari pascakejadian. Tepatnya, pada Kamis sore, 27 April 2023.  Lokasi jasad ditemukan di dasar lift dan evakuasi berjalan selama 5 jam. Kemudian, jasad korban pun dievakuasi pihak kepolisian ke RS Bhayangkara, Kota Medan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya