PP Pemuda Katolik Minta Polisi Usut Dalang Penembakan di Kantor MUI

Penembakan di kantor MUI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengutuk keras aksi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 2 Mei 2023. Pemuda Katolik turut merasa prihatin dengan kekerasan yang masih terjadi dan menyasar lembaga keagamaan.

Ribut Transaksi Narkoba, Seorang Pemuda di Tanjung Priok Tewas Dibacok Teman

“Mewakili Pengurus Pusat Pemuda Katolik, kami mengutuk keras tindakan penembakan di kantor pusat MUI yang mengakibatkan ada orang yang terluka. Atas peristiwa ini, kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam,” ujar Ketum PP Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma dalam keterangannya, Selasa.

Kantor MUI Pusat di Jakarta ditembak OTK

Photo :
  • Istimewa
Daftar Lengkap Pengurus Kadin Indonesia 2024-2029 yang Dikukuhkan Hari Ini

Gusma berharap kasus ini dapat diselesaikan segera dan meminta kepada pihak Kepolisian agar mengusut tuntas motif kasus ini. “Kita percaya bahwa pihak kepolisian akan segera mengungkap motif dan dalang aksi penembakan ini. Tetapi tentu kita berharap agar pengungkapan kasus ini segera tuntas dengan cepat," sebut Gusma.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat agar merawat perdamaian dan persatuan bangsa dan tidak terpancing dengan berbagai aksi kekerasan yang terjadi, apalagi sedang dalam situasi hangat politik Pemilu 2024. 

PPSU Mau Lerai Perkelahian di Kalimalang, Malah Dikejar Pemuda Pakai Sajam

"Kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan. Mari kita rawat persaudaraan dan menjadi agen perdamaian di tengah bangsa," tambahnya.

Polisi berjaga-jaga di kantor MUI usai peristiwa penembakan

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Sebagaimana diketahui sebelumnya, penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Menteng Jakarta Pusat dikabarkan melukai dua orang pegawai MUI. Sementara pelaku penembakan yang belum diketahui identitasnya itu tewas.

Sebelum kejadian, pelaku sempat meminta untuk bertemu dengan Ketua MUI KH Miftachul Akhyar. Lantaran tidak bisa bertemu, pelaku emosi dan langsung meletuskan senjata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya